Perusahaan teknologi Nvidia dikabarkan akan memangkas harga kartu grafis (GPU) seri RTX 50 akibat tingkat penjualan yang rendah dan pasokan yang berlebih. Langkah ini disebut-sebut sebagai respons atas akumulasi stok yang melebihi batas ideal di tengah menurunnya permintaan pasar.
Informasi tersebut pertama kali diungkap oleh Boardchannels melalui forum Chiphell, yang menyebutkan bahwa distribusi GPU RTX 50 series jauh melampaui permintaan. Di sisi lain, penjualan akhir menurun drastis, memicu penurunan harga di tingkat ritel hingga grosir.
Para analis memperkirakan Nvidia bersama mitra manufakturnya akan melakukan penyesuaian harga selama Agustus untuk menjaga likuiditas dan mencegah tekanan lebih lanjut pada rantai distribusi. “Pemangkasan harga ini dipandang sebagai upaya untuk menstabilkan pasar, yang saat ini dibebani stok berlebih,” kata sumber industri yang enggan disebutkan namanya.
Sejak awal peluncurannya, lini RTX 50 series sempat menuai kritik karena harga yang dianggap terlalu tinggi. Di tengah transisi fokus perusahaan ke pengembangan kecerdasan buatan (AI), Nvidia mulai mengurangi inovasi di sektor perangkat keras game. Langkah itu tampaknya tidak mendapat sambutan positif dari komunitas penggemar dan pengguna PC gaming.
Meski demikian, Nvidia tetap mencatatkan kinerja keuangan luar biasa, dengan valuasi perusahaan mencapai US$ 4 triliun, menjadikannya perusahaan publik paling bernilai di dunia. Namun, kelebihan pasokan produk GPU generasi terbaru menunjukkan bahwa dominasi di pasar teknologi tidak kebal dari dinamika permintaan konsumen.
Biasanya, kuartal ketiga dan keempat menjadi periode di mana produsen GPU menawarkan harga yang lebih kompetitif. Dengan permintaan yang lemah dan stok yang menumpuk, para pengamat memperkirakan diskon besar-besaran akan mulai terlihat dalam waktu dekat.