Take-Two Interactive memastikan Grand Theft Auto VI (GTA 6) masih sesuai jadwal rilis pada 26 Mei 2026. Kepastian ini sekaligus meredam spekulasi tentang potensi penundaan lanjutan yang belakangan ramai dibicarakan.
Konfirmasi itu datang setelah beberapa tahun lalu Rockstar Games—studio di balik seri Grand Theft Auto—terjerat kontroversi praktik kerja lembur atau crunch. Sejak saat itu, Take-Two melakukan perubahan manajemen dalam mengatur ritme kerja studio. Menurut perusahaan, langkah ini diperlukan untuk mencegah rilis game dalam kondisi penuh masalah teknis, sekaligus menghindari tekanan berlebihan terhadap para pengembang.
Meski sebagian penggemar berharap Rockstar dapat mempercepat peluncuran, kemungkinan itu tampak kecil. Jika pengerjaan selesai lebih cepat, perusahaan diperkirakan akan menggunakan waktu tambahan untuk memperkuat quality assurance (QA) dan polesan akhir, bukan mempercepat jadwal rilis.
Janji “Detail di Masa Depan”
Selain memastikan tanggal rilis, Take-Two juga menyampaikan janji lain: akan ada informasi tambahan mengenai GTA 6, meski tanpa menyebutkan kapan tepatnya. Strauss Zelnick, CEO Take-Two, menegaskan bahwa peluncuran GTA 6 akan menjadi bagian dari strategi besar perusahaan dalam mencapai rekor baru pendapatan dan profitabilitas.
Sebelumnya, ekspektasi penggemar sempat melonjak ketika muncul lowongan pekerjaan di kantor Rockstar New York. Salah satu deskripsi lowongan menyebut GTA 6 sebagai “peluncuran game terbesar dalam sejarah.” Tak lama kemudian, kalimat itu dihapus. Langkah tersebut diduga sebagai cara Rockstar untuk mengatur ekspektasi publik agar tidak terlalu dini menuntut materi promosi atau trailer baru.
Belajar dari Kasus Nintendo
Situasi ini mengingatkan pada kasus Nintendo dengan Switch 2 pada 2024. Kala itu, rumor beredar luas, namun perusahaan memilih diam hingga konsol benar-benar diumumkan awal tahun 2025.
Rockstar tampaknya memilih strategi serupa: menjaga momentum sambil menahan detail hingga waktu yang dianggap tepat. Bagi penggemar, pelajaran dari Nintendo mungkin bisa menjadi acuan, bahwa ekspektasi sebaiknya diatur agar tidak berujung kekecewaan.