Studio pengembang game Romero Games memastikan bahwa mereka belum tutup, meskipun sebelumnya sempat dilaporkan kehilangan pendanaan dari penerbit dan merumahkan seluruh tim pengembang.
Kabar mengenai penutupan Romero Games mulai ramai diperbincangkan setelah laporan yang menyebut Microsoft (diduga sebagai penerbit utama mereka) menarik dukungan finansial terhadap proyek yang sedang dikembangkan. Keputusan itu berdampak besar: seluruh staf yang berjumlah lebih dari 100 orang diberhentikan, dan proyek game yang tengah dikerjakan dibatalkan.
Situasi ini sempat menimbulkan anggapan bahwa Romero Games telah resmi dibubarkan. Terlebih lagi, Brenda Romero, salah satu pendiri studio, menyatakan bahwa keputusan tersebut berasal dari tingkat manajemen tertinggi di pihak penerbit.
Kondisi yang serba diam dari pihak studio, serta hilangnya hampir seluruh tenaga kerja, memicu spekulasi publik bahwa studio itu sudah tidak beroperasi. Hal ini dianggap sebagai konsekuensi yang tak terlalu mengejutkan, mengingat Romero Games belum menghasilkan karya besar dalam hampir satu dekade terakhir.
Namun, pada awal Juli 2025, studio yang didirikan oleh John dan Brenda Romero itu akhirnya merilis pernyataan resmi. Dalam klarifikasinya, mereka membantah bahwa studio telah ditutup. Mereka membenarkan bahwa pendanaan proyek telah dihentikan dan mereka kini harus meninjau ulang susunan tim secara menyeluruh. Tetapi, studio itu sendiri tetap berdiri dan keluarga Romero disebut sedang berupaya keras menjaga agar studio tetap hidup.
Lebih jauh, mereka mengungkap bahwa beberapa penerbit telah menghubungi mereka dengan ketertarikan untuk melanjutkan pengembangan game yang sebelumnya dibatalkan. Romero Games kini tengah mempertimbangkan sejumlah tawaran kerja sama tersebut.
Nasib studio veteran ini pun masih menggantung. Apakah mereka bisa bangkit dari keterpurukan dan menyelesaikan game yang sempat tertunda? Atau, pernyataan ini hanyalah bagian dari upaya untuk menutup perjalanan mereka dengan kepala tegak? Waktu yang akan menjawab.