Terdapat dua protagonis dalam Red Dead Redemption 2, yang pertama adalah Arthur Morgan, dan lainnya adalah John Marston. Red Dead Redemption 2 berlatar belakang di era tahun 1899, atau tepatnya di era Amerika Wild West. Di era tersebut, Amerika nampak kacau tanpa hukum yang ajeg. Sementara, karakter Arthur Morgan di sini memiliki latar belakang yang kompleks. Ia sangat loyal pada geng-nya, namun berakhir tragis karena penghianatan.
Lantas, bagaimana perjalanan hidup sang protagonis utama selama petualangannya dalam bertahan hidup bersama geng kriminalnya hingga akhir hayatnya? Mari ikuti artikel berikut!
Latar Belakang Arthur Morgan
Arthur Morgan lahir pada tahun 1863 dari pasangan Beatrice dan Lyle Morgan. Di usianya yang belia, Arthur ditinggal ayahnya, Lyle, yang merupakan seorang kriminal. Tak ada catatan lain tentang kedua orang tua dari protagonis game ini. Akibatnya, Arthur dibesarkan oleh Dutch van der Linde, yang terobsesi akan kebebasan dan menjadi figur ayah baginya. Bersama Dutch dan gengnya, Arthur tumbuh dan belajar bagaimana cara bertahan hidup dan berkembang di Wild West.
Kemampuan yang sangat hebatnya sebagai eksekutor dari setiap tindakan kriminal yang dipimpin oleh Dutch ini yang membuatnya jadi tangan kanan pimpinan geng Van der Linde tersebut. Namun, peran Arthur tidak hanya terbatas pada eksekutor saja. Ia juga berfungsi sebagai penasihat dan mediator yang bijaksana di antara anggota geng yang sering berselisih. Pendekatan bijaksana dan kepemimpinannya membuatnya menjadi tokoh yang bisa diandalkan di dalam geng tersebut.
Salah satu protagonis utama dari game Red Dead Redemption 2 ini sangat kompleks dan menarik. Ia selalu mampu bersikap tenang di setiap tantangan yang menghadang. Alhasil, hal tersebutlah yang membuatnya menjadi pribadi yang kharismatik dan disegani oleh para anggota geng Van der Linde.
Menariknya, meskipun bersama gengnya ia melakukan tindakan kriminal mulai dari merampok hingga membunuh, Arthur memiliki sifat yang lembut dan peduli terhadap para anggota geng, terutama John Marston dan Jack Marston. Dia bertindak sebagai kakak dan mentor bagi mereka, serta selalu memberikan nasihat bijaksana dan perlindungan di tengah-tengah dunia Wild West yang keras.
Karena menjalani hidup sebagai kriminal, Arthur akhirnya memiliki keraguan dan konflik batin atas apa yang ia lakukan selama ini. Ia merenungkan arti kehidupan dan tujuan sejati dalam perjalanan geng Van der Linde yang semakin terjerumus ke dalam kejahatan. Ketika masa lalu dan keputusan-keputusannya datang mengejarnya, ia harus menghadapi kenyataan yang sulit dan mencari makna dalam hidupnya.
Pencarian Makna Hidup Arthur Morgan
Didikan Dutch membentuk karakter Arthur yang tangguh dan lihai dalam menjalankan tindakan melanggar hukum. Ia pun tidak ragu atas apa yang diinstruksikan Dutch kepadanya. Seiring berjalannya cerita, pengalaman-pengalaman, peristiwa-peristiwa tertentu yang dialami Arthur, serta pertemuannya dengan berbagai orang, mengubahnya dari segi moral dan emosional.
Di sini, Arthur mengalami pertentangan antara kehidupan kriminal dan moralitas yang akhirnya seringkali membawanya terjebak dalam situasi-situasi berat dan pelik. Alhasil, ia mengalami dilema moral tentang pilihan-pilihan yang harus diambil, atau mengalami kebingungan antara loyalitas pada gengnya dan perasaan saling peduli dengan anggota geng lainnya. Konflik internal ini menambah kompleksitas karakter Arthur dan mendorongnya untuk merenung dan menggali lebih dalam tentang identitas dan tujuannya dalam hidup.
Seiring dengan perubahan karakternya, Arthur juga mengalami pergeseran moral. Ia menjadi lebih peka, dan menyadari konsekuensi dari gaya hidup dan tindakan kriminal yang ia jalani bersama geng Van der Linde. Arthur semakin menyadari bahwa tujuan dan visi Dutch van der Linde tidak lagi sejalan dengan kenyataan yang dihadapi oleh geng.
Arthur mulai meragukan rencana-rencana ambisius dan obsesif Dutch lalu mempertanyakan keputusan-keputusan yang diambilnya, khususnya ketika pilihan-pilihan tersebut membahayakan anggota geng. Menurut Arthur, alih-alih sosok yang bijaksana, Dutch menjadi semakin gila dengan obsesinya yang ingin hidup bebas dari peradaban modern.
Ketegangan di dalam geng juga semakin diperkeruh oleh peran Micah Bell yang menjadi provokator di geng Van der Linde. Micah telah memberikan informasi kepada pihak berwenang dan mengkhianati geng Van der Linde. Pengkhianatan ini menyebabkan konflik besar dan perpecahan antara Arthur, Micah, dan anggota geng lainnya.
Sayangnya, di sini Dutch tidak bisa mengambil keputusan, dan malah lebih memercayai Micah ketimbang Arthur. Alhasil, terjadi konflik diantara Arthur dengan Micah.
Akhir Hidup Sang Protagonis yang Memilukan
Ketika semakin menemukan jati dirinya, kondisi kesehatan Arthur malah memburuk. Ia terjangkit penyakit TBC yang membuatnya sering mengalami batuk-batuk dan tidak jarang mengeluarkan darah. Hal tersebut yang membuatnya semakin tak berdaya. Meski begitu, Arthur tetap menjadi seorang yang tangguh dan berwibawa. Dalam keadaannya yang sekarat Arthur tetap melindungi John Marston untuk melarikan diri dari incaran Dutch dan anggota geng lain yang memusuhi Arthur dan John.
Pada akhirnya, Arthur terjebak dalam pertarungan sengit dengan Micah Bell, anggota geng yang sudah mengkhianatinya. Dalam konfrontasi terakhir, Arthur berhasil melumpuhkan Micah tetapi akhirnya meninggal karena luka-lukanya.
Sebelum tertidur untuk selamanya, Arthur pun memberikan nasihat terakhir pada John dan mengucapkan selamat tinggal kepada geng beserta Dutch yang selama ini telah mendidiknya.
Bad Ending Arthur Morgan
Tak hanya kebebasan mengeksplorasi dunianya saja yang diberikan oleh Rockstar Games dalam Red Dead Redemption 2, di sini pemain juga bisa memilih 2 ending di mana Arthur lebih memilih membalaskan dendamnya pada Micah, alih-alih melindungi John Marston.