Anantarupa Studios, pengembang game lokal Lokapala, mengumumkan penghentian sementara layanan game mulai 19 Juni 2025. Keputusan ini diambil sebagai bagian dari persiapan menuju fase baru dalam pengembangan Lokapala, yang disebut akan membawa “kekuatan baru” bagi semesta digitalnya.
Selama masa jeda ini, pemain tidak dapat mengakses permainan, namun pihak studio memastikan bahwa seluruh progres dan data akun akan tetap aman. Informasi lebih lanjut mengenai rencana ke depan akan diumumkan setelah persiapan selesai.
Namun, di balik pengumuman ini, Anantarupa juga tengah menghadapi sejumlah sorotan tajam dari publik dan komunitas industri kreatif. Sejak awal 2025, perusahaan ini diterpa isu mengenai keterlambatan pembayaran gaji dan tunjangan kepada karyawannya. Sejumlah laporan dari media independen dan kanal komunitas menyebutkan bahwa beberapa staf belum menerima hak mereka sejak akhir 2024.
Situasi ini menimbulkan kekhawatiran, mengingat Lokapala merupakan salah satu IP game lokal yang sempat digadang-gadang sebagai kebanggaan nasional, terutama karena keberaniannya mengangkat elemen budaya Indonesia ke dalam genre MOBA yang kompetitif.
Pihak Anantarupa Studios menyampaikan bahwa mereka sedang melakukan evaluasi internal dan menyusun strategi baru untuk memastikan kesinambungan operasional perusahaan. Dalam pernyataan resminya, mereka juga mengaku tengah menjajaki dukungan pendanaan dari berbagai pihak, baik swasta maupun lembaga pemerintah, guna menjawab tantangan yang ada.
“Kami terbuka terhadap dialog dan masukan dari berbagai pihak, termasuk komunitas dan mitra industri. Proses ini memang tidak mudah, namun kami percaya bahwa Lokapala masih memiliki potensi besar untuk tumbuh,” ujar perwakilan studio.
Sementara itu, komunitas Lokapala diimbau untuk tetap terhubung melalui Discord dan media sosial resmi. Pihak pengembang menekankan bahwa partisipasi dan dukungan para pemain tetap menjadi elemen penting dalam perjalanan game ini ke depan.
Dengan penghentian layanan yang terjadi beriringan dengan dinamika internal perusahaan, masa jeda ini tidak hanya menjadi momen teknis perbaikan sistem, tetapi juga refleksi yang lebih dalam tentang arah industri game lokal dan tantangan yang dihadapi pelaku kreatif di dalamnya.