Sony Interactive Entertainment diam-diam melonggarkan pembatasan regional untuk beberapa game PC besar mereka. Perubahan ini mencakup judul-judul seperti God of War Ragnarök, The Last of Us Part II Remastered, Marvel’s Spider-Man 2, hingga Helldivers 2 di mana game-game tersebut merupakan game eksklusif PlayStation yang dirilis ke platform PC dalam beberapa waktu terakhir.
Langkah tersebut terungkap melalui pembaruan data di SteamDB, situs basis data independen yang mencatat aktivitas distribusi game di platform Steam. Berdasarkan catatan pada 13 Juni 2025, keempat game tersebut mengalami pengurangan signifikan dalam jumlah negara yang dibatasi akses pembeliannya. Satu-satunya wilayah yang justru ditambahkan ke dalam daftar pembatasan adalah Federasi Rusia.
Hingga kini, belum ada pernyataan resmi dari Sony terkait pencabutan pembatasan ini. Padahal, kebijakan penjualan yang terkait dengan keberadaan layanan PlayStation Network (PSN) sempat menimbulkan kontroversi besar. Sony dinilai mengabaikan pemain di negara-negara yang tidak memiliki dukungan PSN, karena mengharuskan penggunaan akun tersebut sebagai syarat untuk memainkan beberapa game.
Kontroversi ini mencuat saat Helldivers 2 terkena gelombang review negatif (review bombing) setelah mewajibkan pemain untuk menautkan akun PSN. Imbasnya, game tersebut sempat ditarik dari penjualan di lebih dari 170 negara. Sony kemudian menarik kembali kebijakan itu setelah mendapat kritik luas. Namun, insiden tersebut menyorot praktik distribusi digital Sony yang dianggap tidak inklusif.
Game lain seperti Stellar Blade juga terkena dampaknya, meski pengembangnya, Shift Up, sudah menegaskan bahwa penggunaan akun PSN bersifat opsional dan tidak wajib.
Di sisi lain, Presiden Sony Interactive Entertainment, Hideaki Nishino, mengungkap bahwa perusahaan membuka kemungkinan untuk menyesuaikan harga layanan berlangganan PlayStation Plus di masa mendatang. Hal ini sejalan dengan strategi perusahaan untuk meningkatkan nilai layanan sekaligus memaksimalkan profitabilitas.
“Kami akan terus menambahkan nilai dan menyesuaikan strategi harga kami secara dinamis,” kata Nishino dalam sesi diskusi bersama CEO Sony, Hermen Hulst, mengenai arah kebijakan PS Plus dan masa depan layanan digital Sony.