Setelah melalui jalan panjang penuh liku selama lima tahun terakhir, Prince of Persia: The Sands of Time Remake dikabarkan akan dirilis dalam waktu dekat. Hal ini diungkapkan oleh Chief Financial Officer Ubisoft, Frederick Duguet, dalam sesi tanya jawab Rapat Umum Pemegang Saham tahunan perusahaan tersebut baru-baru ini.
Game yang pertama kali bocor dari toko digital Uplay versi Rusia pada 2020 itu telah mengalami berbagai dinamika, mulai dari penundaan berulang, pergantian studio pengembang, hingga reboot total. Bahkan, belum lama ini, Ubisoft sempat menjadi sorotan setelah akun media sosial resminya memposting informasi yang menimbulkan kebingungan, hingga akhirnya mengonfirmasi bahwa proyek tersebut masih berjalan, meskipun “di balik layar”.
Dalam penjelasannya, Duguet menyebut bahwa sebagian investasi baru dari perusahaan teknologi asal Tiongkok, Tencent, akan digunakan untuk pengembangan sejumlah judul yang ada dalam katalog Ubisoft, termasuk judul-judul ikonik yang bisa diaktifkan kembali dengan biaya relatif kecil. Salah satunya adalah Prince of Persia: The Sands of Time Remake, yang disebut akan “dirilis sangat segera”.
Namun, yang menarik, Duguet juga menyebut nama Splinter Cell—game action stealth legendaris Ubisoft—meski hingga kini tidak ada kemajuan berarti dari proyek remake-nya yang diumumkan sejak 2021. Beberapa pihak menilai penyebutan ini hanya upaya untuk menjaga atensi publik, mengingat tidak ada perkembangan konkret yang bisa dilaporkan.
Target rilis resmi Sands of Time Remake sejauh ini masih berada dalam cakupan tahun fiskal 2026 Ubisoft, yang berakhir pada 31 Maret 2026. Namun jika merujuk pada klaim “dalam waktu dekat”, spekulasi pun mengarah pada musim liburan akhir tahun 2025 sebagai jendela rilis yang lebih realistis. Dengan begitu, game ini berpotensi hadir dalam lima bulan ke depan, selama tidak terjadi penundaan lebih lanjut.
Di sisi lain, proyek remake Splinter Cell justru masih tampak jalan di tempat. Sejak pengumuman awalnya, belum ada cuplikan, pembaruan signifikan, atau indikasi kapan game itu akan dirilis. Beberapa penggemar menduga penyebutan game tersebut oleh Duguet hanyalah bentuk sindiran halus terhadap ekspektasi yang belum kunjung terpenuhi.
Terlepas dari semuanya, harapan para penggemar Prince of Persia tampaknya kembali menyala. Setelah bertahun-tahun menjadi bahan lelucon di komunitas, game klasik yang dulu menjadi ikon era awal 2000-an itu kini akhirnya terlihat mendekati kenyataan.