Melihat jumlah game RPG PS2 menandakan bahwa genre ini begitu gemilang di era konsol generasi kedua Sony tersebut. Meski PSX memiliki jumlah game RPG yang sangat masif, kehadiran PlayStation 2 memicu banyak developer yang dikenal akan game RPG-nya banyak melakukan eksperimen terutama dalam hal mechanics dan visualnya. Tentu saja keleluasaan dalam hal eksplorasi konten dan grafis ini didukung oleh teknologi PS2 yang memiliki lonjakan yang luar biasa dibanding pendahulunya.
PS2 menunjang para pengembang game untuk merancang ruang yang lebih luas dan karakter dengan poligon yang lebih banyak. Alhasil, jika di PS1 karakternya cenderung terlihat ‘kotak-kotak’, di PS2 para karakter-karakter di game 3D-nya jauh lebih definitif. Di sini banyak developer yang sebelumnya memiliki game RPG dengan grafis 2D mulai memanfaatkan teknologi yang difasilitasi PS2 untuk menerjemahkan ide mereka ke dalam visual yang lebih ‘berbentuk’.
Hal ini akhirnya menjadi daya tarik penggemar JRPG di PS1. Di antara banyaknya katalog game RPG di PlayStation 2 tentunya ada beberapa game RPG yang menjadi jagoan. Lalu, apa saja game RPG PS2 yang menjadi penanda zaman di era 2000-an? Maka dari itu, kami akan berikan rekomendasi game RPG legendaris di PS2 yang wajib kamu mainkan lagi. Ini dia list-nya!
Rekomendasi 25 Game RPG PS2 Terbaik
1. Final Fantasy X
Sebagai game Final Fantasy pertama di konsol generasi kedua PlayStation, Final Fantasy X (FFX) berhasil mempresentasikan segala aspek di dalamnya. Visualnya termasuk menjadi penggebrak di masa itu. Bagaimana tidak? Final Fantasy X memiliki visualisasi yang sangat revolusioner di awal era 2000-an.
Detail yang memesona berikut dengan cara Yoshinori Kitase dan rekan-rekannya membangun dunianya yang begitu indah membuat FFX mampu memunculkan daya tarik yang begitu kuat. Tak cukup dengan visualisasi yang sangat cantik, FFX juga punya cerita yang apik. Kisah cinta antara Tidus dan Yuna dibalut dengan konflik di dunianya membuat game ini sangat berkesan.
Gameplay-nya pun juga menambah kesempurnaan game ini. FFX tak lagi gunakan Active Time Battle atau yang dikenal sebagai ATB ketika berada di dalam arena pertempuran. Namun, disisihkannya sistem ini membuat banyak gamers jatuh cinta dengan mechanics yang ditawarkan. Mengingat hal-hal ikonis yang eksis di game RPG ini, membuat kami berharap suatu hari nanti, Square Enix kembali membuat sebuah game RPG yang mengusung mechanics seperti ini.
2. Star Ocean: Till the End of Time
Star Ocean: Till the End of Time mengembalikan kembali tema eksplorasi luar angkasa ke dalam sebuah game RPG. Menariknya, seri ketiga Star Ocean ini mampu memberikan perubahan signifikan dibanding seri-seri pendahulunya, yakni dunia yang lebih luas dan kaya dibandingkan sebelumnya. Meski banyak yang tidak setuju dengan betapa lambatnya ritme game di awal-awal, game ini memiliki combat system yang sangat menarik. Alih-alih mengusung gaya turn-based, Star Ocean: Till the End of the Time mengandalkan mekanisme pertarungan yang lebih aktif.
Di dalam arena pertarungan kamu akan memainkan seorang karakter dengan dua karakter yang dikontrol oleh AI. Kendati demikian, kamu bisa beralih ke satu karakter dengan karakter lainnya. Karena setiap musuh memiliki strategi yang bermacam-macam, di game ini disediakan Tactics AI yang memungkinkan kamu untuk mengatur AI yang menjalankan supporting characters di battle arena.
3. Kingdom Hearts
Kingdom Hearts adalah salah satu bukti betapa PS2 mendukung segala imajinasi yang dimiliki kreator game di masa itu. Hal ini dapat dilihat dari bagaimana Kingdom Hearts mampu membangun dunia kolaborasi antara dunia game-game Square Enix dengan disney dengan begitu luas dan indah.
Sebagai game RPG, Kingdom Hearts mampu menawarkan mechanics yang cenderung lebih aktif dengan command ala Final Fantasy. Dengan adanya hal tersebut, banyak penggemar Final Fantasy yang merasa cukup relevan dengan game ini.
Selain dari segi gameplay dan cerita, Kingdom Hearts juga punya visual yang cantik. Square berhasil membuat dunia Disney berdasarkan dari film-film ternama garapan perusahaan tersebut dengan sangat baik. Bagi kamu yang masa kecilnya ditemani oleh film-film kartun Disney pasti akan merasa banyak hal yang familiar yang bisa ditemukan di dunia yang dibangun di Kingdom Hearts. Hasil kolaborasi antara Square dan Disney ini merupakan mahakarya yang sangat distingtif di eranya.
4. Rogue Galaxy
Eksplorasi luar angkasanya nampaknya menjadi tema yang sangat menarik jika diangkat ke dalam sebuah game RPG. Level-5 sebagai pengembang game ini cukup berhasil mengejawantahkan ide eksplorasi angkasa dengan sangat baik. Untuk battle-nya game ini menawarkan sistem combat semi real-time. Jadi, encounter dengan musuh akan lebih terasa seamless tanpa adanya transisi. Sistem pertarungan di game ini mengenalkan konsep action gauge. Sistem ini membuatmu bisa lebih berstrategi dengan mengatur ritme bertarungmu.
Di game ini juga terdapat sistem bernama weapon forging. Bagi sebagian orang, fitur ini mengingatkan sistem leveling yang dimiliki oleh Path of Exile namun difokuskan pada senjata. Pamor Rogue Galaxy memang tidak bisa mengalahkan game RPG PS2 raksasa seperti seri-seri garapan Squaresoft atau Square Enix, namun, game garapan Level-5 ini mampu memberikan hal yang segar dalam kancah RPG di saat itu.
5. Suikoden 3
Suikoden 3 adalah bentuk perubahan yang secara signifikan akibat dukungan teknologi gaming console yang lebih powerful. Sebagai game Suikoden pertama di PS2, Suikoden 3 hadir dengan grafis 3D. Hal ini tentu menjadi salah satu nilai jual di mana penggemar Suikoden era itu mendambakan game yang mereka cintai memiliki visual 3D. Selain secara visual sangat berbeda dibanding pendahulunya, Suikoden 3 juga menawarkan konsep baru dengan tiga protagonis utama yang dikenal dengan nama Trinity Sight System.
Sistem yang diusung oleh seri ketiga Suikoden ini ternyata memiliki dampak yang sangat berpengaruh pada cerita game-nya, lantaran setiap protagonis memiliki visi dan tujuan yang masing-masing berbeda. Suikoden 3 tetap menghadirkan intrik-intrik politik, sama seperti dengan seri-seri sebelumnya.
6. Shadow Hearts: Convenant
Tema yang gelap sebenarnya sangat menarik jika dijadikan latar utama sebuah cerita untuk game RPG. Sebenarnya banyak game RPG yang mengusung tema ini. Yang salah satunya sukses? Ya, Shadow Hearts: Convenant. Shadow Hearts sendiri mengawali debutnya di PlayStation 2 dan mendapatkan respons yang cukup positif.
Namun, sekuelnya ini menaikkan lagi levelnya ke tingkat lanjut tanpa harus menghilangkan esensi utama seri ini. Combat mechanics yang ditawarkan oleh sekuel Shadow Hearts ini begitu unik, yaitu dilengkapi fitur The Judgement Ring yang bersangkutan dengan apa yang dilakukan sang karakter, yakni attack, spell, item, dan yang lainnya. Cincin ini memiliki varian yang berbebda di setiap karakter.
Selain itu, yang menjadikan game ini begitu menarik adalah karakter yang cool bernama Yuri. Karakter ini bukanlah karakter yang harus dijadikan panutan oleh anak-anak. Yuri begitu pesimistis dan slengean.
7. The Lord of the Rings: The Third Age
Biasanya, game yang mengangkat IP garapan kreator dari Eropa atau Amerika Utara, dihadirkan melalui game yang mengusung RPG action, CRPG, atau RTWP RPG (real-time with pause RPG). EA Games mencoba melakukan langkah yang cukup radikal, yang nyatanya cukup sukses. Alih-alih mengikut gaya ala game ‘barat’ lainnya, EA Games menggunakan mechanics turn-based RPG ala JRPG di game The Lord of the Rings: The Third Age. Namun, meski secara sistem combat menggunakan konsep ala JRPG seperti Final Fantasy X, The Lord of the Rings: The Thrid Age masih memasukkan unsur RPG ‘barat’ terutama dalam hal kustomisasi karakter. Ketika mengganti equipment, tak hanya stats seperti strength, dexterity, dan yang lainnya yang berubah, melainkan juga penampakannya. Ini yang menjadi seri ini begitu menarik
8. Xenosaga
Xenosaga merupakan salah satu rangkaian dari seri Xeno yang merupakan kelanjutan (meski tidak berhubungan) dengan game JRPG ternama besutan Square Enix bernama Xenogears. Akan tetapi, sang produser Tetsuya Takahashi, membangun studio baru setelah kesuksesan game JRPG bertema berat tersebut.
Namun, untuk Xenosaga, Takahashi tidak lagi bekerja sama dengan Square, melainkan Namco (sekarang Bandai Namco). Game ini tetap membawa gaya lama, yakni turn-based combat. Namun, kamu tidak lagi bermain seabgai Fei Fong Wong, namun sebagai seorang karakter perempuan bernama Shion Uzuki.
9. Dragon Quest VIII
Dragon Quest VIII adalah salah satu game RPG PS2 yang patut dimainkan oleh penggemar RPG, terutama JRPG. Mengapa begitu? Game RPG PS2 satu ini menghadirkan game RPG yang lengkap dari segi mechanics yang sederhana, tetapi adiktif dan juga cerita yang menarik untuk diikuti. Selain itu, Dragon Quest VIII adalah seri pertama yang hadir dalam format grafis 3D. Bukannya, dikritisi, format grafis 3D cel-shaded ini sangat diterima dengan baik oleh para penggemar Dragon Quest. Pasalnya, di seri ini, Square Enix (selaku developer) tak ingin melepaskan identitas seri ini, meski dibungkus dengan format lebih modern.
10. Shin Megami Tensei: Persona 3
Seri Shin Megami Tensei dari Atlus selalu memiliki konsep yang menarik. Dibandingkan game-game RPG lain bertema fantasi medieval atau steampunk, seri ini menghadirkan tema supranatural dan setting Jepang modern. Di antara seri Shin Megami Tensei lain, kami memilih Persona 3. Alasannya?
Masa perlu ditanyakan lagi? Persona 3 memiliki cerita yang rumit sekaligus seru untuk disimak. Selain itu, gameplay-nya juga sederhana, namun tetap menantang. Bukti Persona 3 begitu digemari adalah sambutan para gamers yang mendengar bahwa Atlus akan menggarap versi remake-nya.
11. Dark Cloud 2
Game RPG PS2 selanjutnya yang kami akan rekomendasikan adalah Dark Cloud 2. Game ini termasuk ke dalam kategori underrated jika dibandingkan dengan seri Suikoden atau Final Fantasy. Namun, ketika menyelam ke dalam dunia game-nya, ternyata game ini sangat kaya. Dark Cloud 2 bukanlah game turn-based RPG tradisional, melainkan lebih menonjolkan unsur action RPG-nya.
Yang menarik, Dark Cloud 2 menghadirkan battle yang memanfaatkan benda di sekitar. Jadi, kita bisa melemparkan box untuk menghasilkan damage pada musuh atau memanfaatkan robot yang bisa dikendarai untuk mengalahkan musuh di depan mata. Selain itu, di dalam game ini, kita bisa melakukan beragam side-quest mulai dari bermain Spheda (semacam golf), memancing, dan bermacam-macam aktivitas lain.
12. Grandia II
Meski game ini awalnya dirilis untuk Dreamcast, Grandia II harus kami masukkan ke dalam daftar game RPG PS2 terbaik. Alasannya? Tentu saja segala aspek di dalamnya sangat memenuhi standar JRPG. Cerita yang ditawarkan oleh Grandia II menarik untuk diikuti. Di sini kalian akan menemukan benturan antara kepercayaan dari masyarakat sekitar dan sang karakter utama, Ryudo.
Ryudo adalah sosok berjiwa bebas, tetapi tidak religius. Sementara salah satu teman yang menjadi love interest-nya, Elenda, adalah orang yang dekat dengan institusi keagamaan di dunia Grandia II. Selain cerita yang menarik, combat system Grandia II sangat apik. Combat mechanics-nya menggabungkan elemen real-time dan turn-based.
13. Arc the Lad: Twilight of the Spirits
Era PS2 adalah era di mana banyak developer RPG mencoba bereksplorasi dari aspek gameplay mechanics dan juga cerita. Salah satu yang menurut kami cukup mencuri perhatian adalah Arc the Lad: Twilight of the Spirits. Game ini menceritakan dua tokoh utama kembar yang memiliki tampilan yang berbeda, Kharg (setengah manusia dan setengah dari bangsa Deimos) dan Darc (seorang Deimos). Dua ras atau bangsa yang menonjol di game ini membawa kita kepada tema konflik ras. Yup, konflik antara manusia dan Deimos.
Selain itu gameplay yang dimiliki oleh Arc the Lad: Twilight of the Spirits juga sangatlah menarik. Game ini menggabungkan antara JRPG turn-based klasik dengan tactical RPG. Meski game ini hadir dengan konsep tactical RPG, game ini hanya menghadirkan jumlah karakter yang jauh lebih sedikit di medan pertempuran dibandingkan dengan game tactical RPG klasik seperti Final Fantasy Tactics.
14. Wild Arms: Alter Code F
Wild Arms: Alter Code F menurut kami adalah game remake yang mampu memberikan sesuatu yang segar dan baru dari game orisinalnya. Di versi ini, tak hanya tiga karakter protagonis yang ada di game aslinya saja yang muncul. Terdapat beberapa karakter lain yang membuat ceritanya lebih menarik untuk disimak. Selain itu, dari segi visual terjadi perombakan besar-besaran. Kini, Rudy dan kawan-kawan memiliki proporsi tubuh seperti manusia asli.
15. Summoner 2
JRPG di PS2 begitu mendominasi. Namun, di balik banyaknya katalog game RPG dari Jepang, game RPG dari belahan dunia barat juga patut dilirik, salah satunya adalah Summoner 2. Game ini, menghadirkan sistem party yang memungkinkanmu untuk switch karakter ketika bertarung. Selain aspek gameplay-nya Summoner 2 juga memiliki cerita yang kompleks dengan lore menarik. Di dalamnya terdapat konflik politik yang seru untuk diikuti.
16. Radiata Stories
Membicarakan game RPG dengan karakter banyak bukan monopoli seri Suikoden saja. Ada salah satu game JRPG dengan jumlah karakter melimpah yang bisa direkrut. Jika Suikoden hanya 108 saja, Radiata Stories menghadirkan 176-177 orang yang bisa kita ajak berpetualang dan dijadikan anggota party. Namun, karena ada path branching, kita tidak bisa mengajak semua karakter menjadi anggota party kita.
17. Legaia 2: Dual Saga
Legend of Legaia dikenal sebagai game RPG yang memiliki gameplay mechanics yang unik, yakni menghadirkan combo serangan. Suksesnya Legend of Legaia di PS1 membuat tim Prokion untuk melanjutkan seri tersebut di bawah nama Legaia 2: Dual Saga dengan menonjolkan unsur yang serupa, yakni combo attack. Banyak yang beranggapan bahwa Legaia 2: Dual Saga tidak sebaik itu. Namun, bagi kami meski dari segi cerita cukup generik dan secara keseluruhan tidak seistimewa Final Fantasy, Legaia 2: Dual Saga sangat seru untuk dimainkan.
18. Shin Megami Tensei: Nocturne
Di era PS1 dan PS2, Atlus termasuk cukup produktif dalam mengeksploitasi seri Shin Megami Tensei. Selain Persona, ada seri Shin Megami Tensei yang underrated, tetapi sangat layak untuk dimainkan, yaitu Nocturne atau Lucifer’s Call untuk versi Eropa. Game ini mencoba mengeksplorasi tema-tema berat seperti eksistensialisme dan pasca apokaliptik. Selain itu, secara gameplay Nocturne memiliki mechanics yang strategis sekaligus dinamis.
19. Grandia III
Game RPG PS2 selanjutnya adalah Grandia III. Grandia III mempertahankan combat mechanics yang menjadi ciri khas seri Grandia. Justru mechanics yang dimiliki seri Grandia yang menjadi sorotan utama RPG ini. Selain aspek battle-nya, Grandia III memiliki presentasi visual yang menarik. Grafis 3D, desain karakter, dan dunia yang warna-warni adalah daya tarik Grandia III.
20. Suikoden V
Suikoden V bisa kami katakan adalah salah satu seri terbaik Suikoden. Meski pace di awal game relatif lambat, seiring berjalannya waktu alur cerita yang disajikan Suikoden V sangat menarik. Salah satunya adalah narasi politik yang mendalam di mana di dalamnya berisi tentang intrik, perebutan kekuasaan, dan konflik internal kerajaan. Sementara untuk combat system-nya, tak ada perbedaan yang signifikan. Suikoden V tetap meneruskan warisan dari Suikoden III untuk battle-nya.
21. Valkyrie Profile 2: Silmeria
Valkyrie Profile 2: Silmeria adalah RPG yang sering dianggap underrated, tetapi menurut kami RPG PS2 satu ini luar biasa secara kualitas. Combat system dengan nama Advance Tactical Combination (ATC) menuntut kita untuk melakukan strategi yang tepat. Selain itu, yang menonjol dari game satu ini adalah grafis 3D-nya yang cantik.
22. Final Fantasy XII
Final Fantasy XII mencoba keluar dari pakem Final Fantasy yang ada selama ini. Alih-alih mengusung full turn-based combat, Final Fantasy XII menggunakan sistem semi-realtime. Meski ada unsur action-nya, di Final Fantasy XII masih meninggalkan warisan combat yang strategis. Selain combat-nya yang keluar pakem, Summon di seri ini berbeda dari game Final Fantasy sebelum-sebelumnya.
Kita takkan lagi menemukan sosok Ifrit, Shiva, dan lainnya lantaran digantikan oleh Belias, Artema, Zodiark, dan beberapa nama lain yang belum pernah kita temukan di game Final Fantasy.
23. Disgaea: Hour of Darkness
Selanjutnya adalah Disgaea: Hour of Darkness. Seri Disgaea adalah game RPG tactics dengan kustomisasi karakter yang mendalam. Itu yang menjadi poin menarik dari Disgaea: Hour of Darkness. Mechanics-nya juga unik. Disgaea: Hour of Darkness memiliki sistem Geo Panels dan Geo Symbols yang memungkinkan kita untuk memanipulasi efek di medan pertempuran. Selain itu, yang membuat game RPG PS2 satu ini seru diikuti adalah humor sarkastik dan konyol. Tak jarang kami dibuat tertawa di dalam percakapan antar karakter di dalamnya.
24. Bard’s Tale
Kemudian, game RPG PS2 selanjutnya adalah Bard’s Tale. Nama Bard’s Tale tidak asing bagi gamers generasi lama. Tahun 2004, inXile Entertainment kembali mengangkat nama ini dengan versi yang lebih segar dan relevan dengan zamannya. Pada dasarnya Bard’s Tale adalah game action RPG dengan perspektif isometrik. Secara gameplay game ini mirip-mirip dengan Diablo. Di samping itu, yang menarik dari Bard’s Tale adalah humornya yang kerap menggelitik kita sewaktu bermain.
25. Romancing SaGa: Minstrel Song
Game RPG PS2 terakhir adalah Romancing SaGa. Game satu ini adalah game underrated dari Square Enix. Game ini tidak terlalu banyak dilirik padahal yang ditawarkan begitu menarik. Romancing SaGa: Minstrel Song menghadirkan pendekatan yang tidak konvensional dengan konsep cerita non-linear. Kita dapat memilih delapan karakter utama yang masing-masing memiliki latar belakang yang unik. Battle system-nya juga cukup distingtif dengan sistem leveling menggunakan Battle Points untuk mengaktifkan skills.
Tak bisa dimungkiri, PlayStation 2 adalah salah satu tonggak utama dalam sejarah industri game. Bagaimana tidak? Konsol ini mampu menghadirkan sebuah teknologi yang mampu melakukan lonjakan yang sangat drastis, di mana visual dengan banyak poligon dimungkinkan di sini.
Maka dari itu, game RPG PS2 memiliki jumlah yang sangat banyak dan menghadirkan inovasi yang belum pernah dilakukan di generasi sebelumnya. Nah, jika kamu punya rekomendasi game RPG PS2 lain, kamu bisa berikan komentar di kolom komentar artikel ini!
Kamu ingin cari informasi apa pun tentang industri game? Kamu bisa ikuti artikel lain di website Gameformia atau kunjungi sosmed kami di Instagram, Facebook, dan juga YouTube kami!
