Tak hanya sukses menginfiltrasi tempat yang menjadi misinya, melalui Metal Gear Solid (MGS), Konami dan Hideo Kojima juga mampu menginfiltrasi PlayStation di era 90-an dan menjadi salah satu game paling inovatif di eranya. Berkat adanya game ini, nama Kojima semakin di kenal oleh khalayak ramai. Kojima berhasil memopulerkan konsep action-stealth yang dipadukan dengan narasi yang sinematik. Alhasil, kisah karakter kloningan ini menjadi salah satu ikon di eranya.
Menariknya, melonjaknya popularitas Metal Gear Solid ke lanskap industri game barat, diikuti juga sang kreator, Kojima. Bahkan, namanya kini menjadi salah satu tokoh paling berpengaruh di industri game dunia. Dari akumulasi kesuksesan yang ditorehkan oleh Kojima hingga saat ini, kami percaya bahwa ada proses yang panjang dan kompleks di baliknya. Di artikel ini, kami akan menelusuri jejak langkah game Metal Gear Solid Snake. Mari simak artikel berikut!
Antusiasme Metal Gear Solid Secara Global dan Popularitas Kojima
Sejak keberadaan Famicom, peta industri game Jepang semakin dilihat secara global. Salah satu judul yang cukup menarik perhatian adalah Metal Gear yang rilis di tahun 1987. Di era tersebut saja, Metal Gear sudah mengusung konsep action steatlh. Sayangnya, nama Kojima di saat itu belum terlihat ke permukaan. Selang 1 dekade, tepatnya pada E3 1997 para gamer sontak antusias dengan kehadiran Metal Gear Solid, meski footage pertamanya telah disiarkan di Tokyo Game Show tahun 1996. Namun, antusiasme gamers di sini berbeda lantaran Konami menayangkan trailer game garapan Hideo Kojima ini melalui layar jumbotron raksasa.
Setahun setelahnya, tepatnya di tahun 1998, Metal Gear Solid pun dirilis oleh Konami. Game ini bahkan masuk ke dalam sebuah artikel dengan judul “Hot Games of ’98!” di mana artikel itu menjelaskan bagaimana bagaimana action-stealth gameplay yang ditawarkan game ini yang dibalut dengan visual 3D secara penuh.
Tema yang Berlangkah-Langkah Lebih Maju
Selain konsep action-stealth yang ditawarkan, satu hal lagi yang paling menonjol dari Metal Gear Solid adalah aspek storytelling-nya. Game ini mengangkat banyak isu, terutama konflik geopolitik yang diangkat dari keadaan nyata: perang dingin antara Uni Soviet dengan Amerika Serikat dan Krisis Rudal Kuba. Yang lebih menariknya lagi, isu yang sedang ramai dibicarakan hari ini terkait artificial intelligence dan cloning juga diangkat dengan sangat baik oleh Kojima. Karena isu tersebut, Kojima kerap dianggap mampu meramalkan apa yang terjadi pada puluhan tahun mendatang.
Meski dikelilingi oleh teknologi super canggih, uniknya, Hideo Kojima juga memasukkan unsur supranatural di sini. Di dalam game Metal Gear Solid di PS1 ini, terdapat karakter antagonis anggota FOXHOUND yang merupakan praktisi supranatural dengan kemampuan telekinesis., yakni Psycho Mantis. Lalu, Kojima juga menyusupkan karakter dukun atau shaman bernama Vulcan Raven. Karakter yang memiliki kemampuan berbicara dengan serigala bernama Sniper Wolf juga dapat ditemukan di game ini. Peleburan antara teknologi dan hal-hal yang berbau supranatural ini entah mengapa dapat berjalan secara harmonis di game ini.
Visual 3D Inovatif dan Cutscene Sinematik
Visual 3D di tahun 90-an masih sangat belia. Konsol dengan teknologi 32 atau 64-bit belum genap 5 tahun ketika Metal Gear Solid rilis. Hebatnya, game racikan Kojima dan timnya ini menawarkan konsep visual yang inovatif berkat cutscene yang sinematik. Di era ini banyak developer yang merasa dianak tirikan dengan industri film yang lebih tersorot. Pasalnya, secara produksi, video game sangatlah mahal. Maka dari itu, visi Kojima dan untuk menggarap game yang sinematik berhasil mencuri perhatian di sini. Memang, Final Fantasy VII sudah membuat banyak pihak mulai melirik. Kendati demikian, keberadaan Metal Gear Solid menambahkan kepercayaan bahwa game bisa digarap begitu serius.
Visual Metal Gear Solid digarap begitu dinamis. Untuk sorotan pertama, kamera akan menyorot dari atas. Namun, jika, sang protagonis—Solid Snake—menyelinap di bawah truk atau membidik musuh dengan senjata seperti sniper riffle, sudut pandang berubah menjadi first person perspective. Tak hanya itu saja, kamera juga akan menyorot ke sudut yang berbeda ketika Solid Snake bersembunyi di balik tembok. Di samping menambah dinamika sorotan kamera, hal ini juga mempermudah ketika menyelinap di belakang musuh. Selain itu, cutscene adalah salah satu daya tarik yang ada di Metal Gear Solid. Berbeda dari Final Fantasy VII yang menggunakan konsep FMV dengan pre-recorded video files, cutscene game garapan Kojima ini hadir dengan in-game-graphics yang tampil dengan sinematik.
Sulih Suara yang Impresif
Pendekatan sinematik bukan dari aspek visual saja, Kojima ingin semuanya terasa sempurna. MGS menyajikan kualitas sulih suara yang sangat profesional. Di sini kami akan mengacu pada dub versi Inggris. Solid Snake di sini disulih oleh David Hayter. Sosok David Hayter ini begitu ikonis hingga saat ini. Ia mampu menghidupkan karakter Snake dan membuat kita merasa dekat dengan karakter tersebut. Tak hanya karakter Snake-nya saja, karakter lain juga memiliki kualitas dub yang sangat impresif.
Kreatif dan Inovatif
Pada dasarnya, mechanics dan konsep yang ditawarkan oleh Metal Gear Solid tidak begitu kompleks. Sebagai Solid Snake, kita hanya dituntut untuk menyelesaikan misi di suatu tempat. Untuk menuju dari titik awal ke titik ujung misi, kita harus bersembunyi tanpa terdeteksi oleh musuh. Musuh di sini bisa berupa manusia atau kamera pengintai. Untuk menghindari kalian bisa menggunakan berapa metode, mulai dengan menembakkan pistol dengan obat bius, hingga mencekik atau menghajar mereka hingga lumpuh. Karena inti utama dari MGS adalah espionase, kita tidak disarankan untuk berhadapan langsung dengan musuh.
Yang menjadi pembeda dari game-game lain adalah boss battle-nya. Kita dituntut untuk menjadi kreatif untuk mengalahkan setiap boss. Yang paling unik dan berkesan adalah bagaimana mengalahkan Psycho Mantis. Entah disengaja atau tidak, Kojima seakan-akan menghadirkan gimmick yang unik. Agar bisa mengalahkan boss tersebut dengan mudah, kita harus memindahkan colokan kontroler dari port 1 ke port 2. Hal ini dapat membuat sang Psycho Mantis sulit mendeteksi gerakan Solid Snake.
Kesimpulan
Tak bisa dimungkiri, MGS adalah salah satu franchise yang paling berpengaruh dalam industri video game. Meski waralaba ini sudah tidak dipengang lagi kendalinya oleh Hideo Kojima, MGS seakan-akan adalah Kojima-nya itu sendiri. Bagi kalian yang belum pernah mencoba prekuel Metal Gear Solid, kalian bisa mencoba game ini entah di emulator atau versi PC.
Selain itu, kami juga akan membahas banyak hal terkait video game dan industrinya, mulai dari game retro seperti Metal Gear Solid ini atau tokoh-tokoh penting dalam video game. Jadi, jika kalian ingin membaca artikel-artikel tersebut, kalian bisa mengunjungi situs resmi Gameformia. Selain itu jangan lupa juga untuk mengikuti sosial media kami di Instagram, Facebook, dan juga YouTube!