Pemerintah Hong Kong telah memperingatkan warganya untuk tidak mengunduh game buatan Taiwan berjudul Reversed Front: Bonfire, yang mereka tuduh menganjurkan revolusi bersenjata dan mempromosikan agenda separatis seperti “kemerdekaan Taiwan” dan “kemerdekaan Hong Kong.” Seperti yang dicatat oleh Bloomberg, ini adalah pertama kalinya wilayah administratif khusus Tiongkok tersebut menggunakan undang-undang keamanan nasional untuk melarang sebuah video game. Undang-undang ini, yang merupakan gabungan dari hukum nasional dari Beijing dan undang-undang keamanan lokal yang disahkan pada tahun 2024, ditujukan untuk menangani ancaman yang dianggap membahayakan dan mewajibkan penyedia layanan internet untuk mematuhi perintah pemerintah. Sebelumnya, pihak berwenang Tiongkok juga telah memerintahkan Google untuk memblokir akses ke lagu protes Glory to Hong Kong di wilayah tersebut.
Reversed Front: Bonfire dikembangkan oleh sebuah kelompok bernama ESC Taiwan, yang dikenal sebagai kritikus vokal terhadap Partai Komunis Tiongkok. Game tersebut menghilang dari Apple App Store di Hong Kong kurang dari 24 jam setelah peringatan pemerintah dikeluarkan. Google sendiri telah menghapus game itu dari Play Store sejak bulan Mei, dengan alasan bahwa para pemain menggunakan ujaran kebencian sebagai nama pengguna mereka. ESC Taiwan mengatakan kepada The New York Times bahwa penghapusan game mereka menunjukkan bahwa aplikasi seperti milik mereka tunduk pada sensor di Tiongkok daratan. Kelompok tersebut juga mengucapkan terima kasih kepada pihak berwenang melalui Facebook atas “publisitas gratis,” karena game mereka mengalami lonjakan pencarian di Google.
Game ini menggunakan ilustrasi bergaya anime dan memungkinkan pemain untuk melawan Partai Komunis Tiongkok dengan memainkan peran sebagai “propagandis, penyokong, mata-mata, atau gerilyawan” dari Hong Kong, Taiwan, Tibet, Mongolia, dan Xinjiang—wilayah yang menjadi rumah bagi etnis minoritas seperti Uyghur. Meski demikian, pemain juga memiliki pilihan untuk bermain sebagai tentara pemerintah.
Dalam peringatannya, Kepolisian Hong Kong menyatakan bahwa siapa pun yang membagikan atau merekomendasikan game ini di internet dapat dianggap melakukan sejumlah pelanggaran, termasuk “hasutan untuk memisahkan diri,” “hasutan untuk melakukan subversi,” dan “pelanggaran yang terkait dengan niat menghasut.” Siapa pun yang telah mengunduh game ini akan dianggap memiliki “publikasi yang berniat menghasut,” dan siapa pun yang memberikan dukungan finansial terhadapnya juga akan dianggap melanggar undang-undang keamanan nasional. “Mereka yang telah mengunduh aplikasi ini harus segera menghapusnya dan tidak mencoba menentang hukum,” tulis otoritas tersebut.