Komposer legendaris Final Fantasy, Nobuo Uematsu, menyebut bahwa Squaresoft (perusahaan game Jepang yang kini dikenal sebagai Square Enix) mengalami “kejatuhan” setelah ditinggal pendirinya, Hironobu Sakaguchi. Hal ini ia ungkapkan dalam sebuah episode podcast Nobiyo To Isshoni yang tayang awal bulan ini.
Uematsu, yang menjadi komposer utama dalam banyak game Final Fantasy, mengenang masa-masa awal dirinya bekerja bersama Sakaguchi di Square pada era 1980-an hingga 1990-an. Ia menyebut bahwa meski Square saat itu belum memiliki struktur organisasi yang mapan, kepemimpinan Sakaguchi menjadikan semua orang tetap solid dan fokus bekerja.
“Square runtuh setelah Sakaguchi pergi. Singkatnya, dia adalah bos besar. Dari dulu sampai sekarang,” ujar Uematsu seperti dikutip dari Automaton.
Sakaguchi mengundurkan diri dari Square pada 2001 dan resmi keluar dua tahun kemudian, tepat sebelum perusahaan itu bergabung dengan rivalnya, Enix, pada 2003. Kepergiannya juga diikuti oleh sejumlah staf kunci lain yang membentuk tulang punggung pengembangan game di perusahaan tersebut.
Bagi Uematsu, absennya Sakaguchi memunculkan kekacauan internal. “Mungkin Sakaguchi tidak sadar, tapi situasi di Square benar-benar buruk setelah dia keluar. Organisasinya langsung runtuh. Saya sampai berpikir, ‘Saya harus keluar dari sini’,” tambahnya.
Sebagai kreator seri Final Fantasy, Sakaguchi menyutradarai lima game pertama sebelum akhirnya berperan sebagai produser. Game terakhirnya di Square adalah Final Fantasy X-2 sebagai produser eksekutif. Namun, proyek ambisiusnya yang paling dikenal adalah film CGI Final Fantasy: The Spirits Within, yang gagal secara finansial dan menjadi titik balik dalam kariernya. Pada 2004, Sakaguchi mendirikan studio independen Mistwalker, yang kemudian merilis sejumlah RPG dengan reputasi kultus.
Meski Final Fantasy tetap melahirkan kesuksesan baru setelah kepergiannya, terutama lewat Final Fantasy XIV, era kejayaan yang dibentuk Sakaguchi pada 90-an dinilai belum tergantikan.
Uematsu sendiri meninggalkan Square Enix pada 2004, namun masih terlibat dalam proyek-proyek Final Fantasy. Ia dikonfirmasi akan kembali menggubah tema utama untuk bagian ketiga dari trilogi remake Final Fantasy VII. Walau belum benar-benar pensiun, Uematsu menyebut dirinya akan mulai mengurangi intensitas kerja karena waktu yang dibutuhkan untuk menggubah musik kian menantang.
Dalam podcast yang sama, Uematsu juga menekankan bahwa kharisma Sakaguchi sebagai pemimpin bukan sesuatu yang bisa dipelajari. “Kita bahkan tidak punya struktur perusahaan, tapi semua orang tetap mendengarkannya. Itu adalah kualitas yang dibawa sejak lahir,” katanya.
Kisah keduanya menjadi catatan penting tentang bagaimana kepemimpinan dan visi kreatif bisa membentuk, sekaligus mengguncang, fondasi sebuah perusahaan game.