Mike Matsel, kepala pengembangan grafis Xbox, tengah jadi bahan perbincangan setelah unggahan lowongan kerja di LinkedIn miliknya menuai respons negatif. Bukan karena isi lowongannya yang kontroversial, melainkan karena cara penyampaiannya yang dianggap kurang pantas: menggunakan ilustrasi buatan kecerdasan buatan (AI) yang dinilai kaku dan tidak profesional.
Dalam unggahan tersebut, Matsel membuka peluang bagi mereka yang memiliki latar belakang dalam pengembangan device drivers, performa GPU, atau sistem validasi rekayasa lainnya. Namun perhatian publik justru tertuju pada ilustrasi yang digunakan, yakni seorang perempuan sedang mengetik di depan komputer, dengan teks lowongan terpampang secara tidak alami di bagian belakang monitor. Gaya visual yang digunakan dinilai generik dan terputus dari konteks dunia kerja sesungguhnya.
Respons negatif pun bermunculan. Salah satu komentar sinis datang dari Alexander Bertram-Powell yang menulis, “Terima kasih atas pratinjau tentang seberapa besar perhatian Anda terhadap detail, sungguh layak jadi pemimpin.” Komentar lain dari pengguna bernama Danylo S menyindir, “PHK dulu, buka lowongan dengan visual AI murahan kemudian. Kerja bagus, Xbox.”
Waktu unggahan ini pun dianggap tidak sensitif. Sebelumnya, pada awal Juli, Microsoft (induk perusahaan Xbox) melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal terhadap sejumlah studio pengembang game, termasuk Zenimax Online Studios, Rare, dan The Initiative. Kondisi ini memperburuk persepsi publik terhadap perusahaan.
Sebagai tambahan, Microsoft dilaporkan tengah mendorong penggunaan teknologi AI secara masif di kalangan karyawan yang tersisa, meski hingga kini belum ada bukti konkret bahwa integrasi AI tersebut membawa peningkatan produktivitas atau keuntungan yang signifikan.