University of Tennessee, Amerika Serikat, akan membuka kuliah sejarah unik pada Januari 2026. Mata kuliah ini berjudul Grand Theft America: U.S. History Since 1980 through the GTA Video Games dan diajarkan oleh Profesor Tore Olsson. Perkuliahan dimulai 20 Januari 2026, empat bulan sebelum perilisan GTA 6 pada 26 Mei 2026.
Awalnya, Olsson berencana memasukkan GTA 6 ke dalam silabus, tetapi jadwal akademik tidak bisa menunggu mundurnya rilis game tersebut. Karena itu, kelas akan berfokus pada seri GTA sebelumnya dan bagaimana game tersebut mencerminkan wajah Amerika modern.
Untuk Membedah Isu Penting Amerika Serikat Lewat GTA
Olsson menegaskan kelas ini adalah modul sejarah resmi, bukan sekadar forum penggemar. GTA dipakai sebagai kerangka untuk membedah isu-isu penting sejak 1980, seperti deregulasi ekonomi era Reagan, kerusuhan Los Angeles, kepanikan media, hingga perang melawan narkoba dan budaya keamanan pasca-9/11.
Kota fiksi seperti Liberty City, Vice City, dan Los Santos akan menjadi bahan diskusi. Satire radio, pemilu dalam game, hingga parodi korporasi dijadikan pintu masuk untuk mengulas sejarah dan politik Amerika. Penilaian dilakukan lewat bacaan akademis dan esai, bukan seberapa jauh mahasiswa mengenal GTA.
Mahasiswa pun tidak diwajibkan memiliki konsol atau memainkan game. Materi disampaikan lewat kuliah, cuplikan video, dan bacaan ilmiah. “Ini jauh lebih tentang sejarah Amerika daripada gamenya sendiri,” kata Olsson, yang sebelumnya juga pernah mengajar kelas bertema Red Dead Redemption.
Game Masuk Ruang Kuliah
Fenomena ini menegaskan semakin kuatnya posisi video game dalam dunia akademik. Jika Red Dead Redemption pernah dijadikan bahan kajian, kini giliran GTA yang masuk ruang kuliah. Meski GTA 6 belum bisa dibahas, seri sebelumnya cukup kaya kritik sosial untuk dijadikan bahan analisis sejarah dan budaya.
Olsson yakin pendekatan ini akan membantu mahasiswa melihat bagaimana kebijakan, konflik, dan budaya pop saling membentuk wajah Amerika kontemporer—dan bagaimana game bisa menjadi medium refleksi, bukan sekadar hiburan.