Lebih dari 18 tahun setelah Bully dirilis, banyak penggemar masih menantikan kelanjutan kisah Jimmy Hopkins. Namun, harapan itu tampaknya tak pernah benar-benar mendekat pada kenyataan. Pendiri Rockstar sekaligus penulis utama di balik Grand Theft Auto dan Red Dead Redemption, Dan Houser, akhirnya menjelaskan alasannya.
Dalam wawancara dengan IGN di ajang LA Comic Con, Houser menyebut bahwa keputusan untuk tidak mengembangkan Bully 2 murni karena keterbatasan sumber daya. “Saya rasa itu hanya masalah bandwidth. Kalau tim kreatif inti dan jajaran pimpinan kecil, kamu tidak bisa mengerjakan semua proyek yang kamu mau,” ujarnya, dikutip dari InsiderGaming.
Houser menambahkan, kondisi tersebut juga ia alami di studio barunya, Absurd Ventures. Studio yang ia dirikan pada 2023 itu kini sedang mengembangkan dua proyek transmedia: American Caper yang diawali dengan novel grafis, dan A Better Paradise yang hadir dalam bentuk podcast.
Absurd juga tengah menyiapkan game pertama mereka, setelah merekrut sekitar 20 mantan karyawan Ascendant Studios—pengembang Immortals of Aveum—yang kini membentuk tim baru bernama Absurd Marin.
Di sisi lain, Rockstar masih fokus pada proyek raksasa mereka: Grand Theft Auto VI. Game ini dijadwalkan rilis pada 26 Mei 2026 untuk PlayStation 5 dan Xbox Series X/S, setelah sempat ditunda pada awal tahun. Antusiasme pasar sangat tinggi, terlebih mengingat GTA V telah terjual lebih dari 210 juta kopi sejak 2013. Dengan rekam jejak itu, ekspektasi terhadap sekuelnya nyaris tak terbendung.
Bagi para penggemar Bully, penjelasan Houser mungkin terasa pahit. Popularitas dan status kultus game tersebut belum cukup untuk membuat sekuelnya lahir. Namun, seperti kata Houser, “Kamu tidak bisa mengerjakan semua proyek yang kamu inginkan.”

 
		