Badan rating hiburan Amerika Serikat, ESRB, baru saja memberikan penilaian untuk Red Dead Redemption di platform PS5, Xbox Series X/S, dan Nintendo Switch 2. Langkah ini menimbulkan spekulasi kuat bahwa versi remaster dari game legendaris besutan Rockstar Games itu tengah disiapkan untuk konsol generasi terbaru.
Dalam daftar rating tersebut, Red Dead Redemption kembali dikategorikan sebagai M (Mature). ESRB menyebut adanya unsur kekerasan intens, darah dan gore, bahasa kasar, serta konten seksual. Menariknya, deskripsi rating juga mencantumkan adu tembak dengan zombie, yang mengindikasikan bahwa ekspansi populer Undead Nightmare akan ikut dibundel dalam versi baru ini.
Spekulasi mengenai kehadiran remaster sebenarnya bukan hal baru. Selama beberapa tahun terakhir, rumor tentang Red Dead Redemption versi modern terus berembus. Game orisinal yang pertama kali dirilis pada 2010 untuk PS3 dan Xbox 360 kini sudah tersedia dalam versi PS4, yang dapat dimainkan di PS5 meski belum dioptimalkan sepenuhnya. Di sisi lain, pemain Xbox masih bisa mengakses versi lamanya melalui fitur backwards compatibility.
Munculnya rating baru dari ESRB memperkuat dugaan bahwa Rockstar Games akan merilis versi native khusus konsol generasi terkini. Walaupun lembaga tersebut tidak menyebutkan tanggal peluncuran, kehadiran dokumen resmi semacam ini biasanya menjadi tanda bahwa perilisan sudah dekat.
Rumor lain yang beredar pada pertengahan tahun lalu juga menyebutkan adanya pembaruan grafis dan performa untuk Red Dead Redemption 2, sekaligus rencana port untuk Switch 2. Belum ada kepastian apakah kedua proyek tersebut saling berkaitan, atau sekadar hasil simpang siur informasi di komunitas pemain.
Dalam laporan keuangan Take-Two Interactive pada Mei 2025, CEO Strauss Zelnick sempat menyinggung optimisme perusahaan terhadap konsol terbaru Nintendo. “Menjadi pihak ketiga di ekosistem Nintendo memang menantang secara historis,” ujarnya. “Namun mereka kini lebih terbuka terhadap kolaborasi, dan kami juga berkomitmen untuk mendukung platform tersebut karena kami melihat potensi besar di sana.”

