Crystal Dynamics, studio di balik seri Tomb Raider, kembali mengumumkan pemutusan hubungan kerja (PHK) di internal perusahaan. Melalui pernyataan resmi pada Kamis, mereka menyebut sekitar 30 karyawan dari berbagai divisi dan proyek harus meninggalkan posisinya. Kebijakan ini, menurut studio, merupakan bagian dari upaya merapikan struktur organisasi demi mempersiapkan “generasi berikutnya” bagi perusahaan.
Dalam penjelasannya, Crystal Dynamics mengatakan bahwa langkah pengurangan tenaga kerja tersebut diposisikan untuk mengoptimalkan proses pengembangan Tomb Raider, yang dianggap sebagai produk andalan mereka. Studio juga menyebut reorganisasi ini ditujukan untuk membentuk arah kreatif baru dalam mengerjakan game-game masa depan.
“Kami berterima kasih atas bakat, kerja keras, dan dedikasi semua karyawan yang terdampak, yang sudah berkontribusi besar dalam perjalanan studio,” tulis pihak Crystal Dynamics. Mereka menegaskan akan menyediakan dukungan dan sumber daya bagi para pekerja selama masa transisi.
PHK kali ini bukan yang pertama. Pada Agustus lalu, Crystal Dynamics telah melepas sejumlah staf tak lama setelah Microsoft membatalkan proyek reboot Perfect Dark, game yang sedang mereka kembangkan bersama. Pada Maret tahun ini, gelombang PHK lain juga terjadi dan memengaruhi 17 karyawan. Studio menyebut keputusan itu perlu dilakukan untuk menyesuaikan kebutuhan bisnis dan memastikan kelangsungan perusahaan.
Catatan serupa pernah terjadi pada September 2023, ketika Crystal Dynamics mengonfirmasi adanya pemangkasan staf sebagai bagian dari restrukturisasi internal.
Sementara itu, game Tomb Raider terbaru yang tengah mereka kerjakan dipastikan akan dipublikasikan oleh Amazon, sesuai pengumuman pada Desember 2022.

