Public Investment Fund (PIF), dana kekayaan negara milik Arab Saudi, kembali menjadi sorotan setelah dilaporkan terlibat dalam rencana akuisisi besar terhadap Electronic Arts (EA). Bersama beberapa investor global, PIF disebut tengah dalam tahap pembicaraan lanjutan untuk membeli penerbit game asal Amerika Serikat itu dengan nilai mencapai USD 50 miliar (sekitar Rp765 triliun).
Jika tercapai, kesepakatan ini akan menjadi leveraged buyout terbesar sepanjang sejarah. Kabar tersebut segera memicu reaksi pasar: harga saham EA melonjak 15 persen pada penutupan perdagangan Jumat lalu.
Langkah PIF tidak mengejutkan. Sejak 2023, dana investasi yang dipimpin langsung oleh Putra Mahkota Mohammed bin Salman itu telah menambah kepemilikan saham di EA, penerbit waralaba FIFA. Investasi ke industri game menjadi bagian dari strategi Arab Saudi untuk mendiversifikasi sumber pendapatan negara yang selama ini bertumpu pada minyak.
Meski demikian, kiprah PIF selalu diikuti kontroversi. Mohammed bin Salman, yang duduk sebagai ketua PIF, pernah dituding CIA bertanggung jawab atas pembunuhan jurnalis Washington Post Jamal Khashoggi, serta dikritik karena buruknya catatan hak asasi manusia di Arab Saudi.
Terlepas dari kontroversi tersebut, PIF agresif membenamkan modalnya ke berbagai perusahaan game besar. Selain EA, dana ini juga tercatat memiliki saham di Take-Two Interactive, Nintendo, Embracer, Nexon, Capcom, hingga Ubisoft. Investasi itu bahkan berimbas langsung pada konten game, salah satunya DLC baru Assassin’s Creed Mirage (2023) yang menampilkan AlUla abad ke-9, kota kuno di Jazirah Arab.
Adapun konsorsium investor lain yang terlibat termasuk Silver Lake dan Affinity Partners, firma yang didirikan Jared Kushner, menantu Presiden AS Donald Trump. Sementara itu, EA memilih untuk tidak berkomentar terkait rumor akuisisi ini.

 
		