Meski Chrono Trigger awalnya adalah game Super Nintendo Entertainment System, sejujurnya, karena kami gamers kelahiran tahun 90-an, kami mengenal game ini ketika dirilis untuk PlayStation. Satu hal yang mencuri perhatian kami dari Chrono Trigger tentu adalah desain karakternya. Karakter utamanya mirip dengan Son Goku, tetapi dengan rambut merah. Setelah kami menelaah lagi, memang game ini adalah hasil kolaborasi antara tiga tokoh besar, di antaranya, Hironobu Sakaguchi (otak di balik Final Fantasy), Yuji Horii (kreator Dragon Quest), dan Akira Toriyama (ilustrator Dragon Ball).
Ketiga nama di atas adalah nama besar yang ada di industri kreatif Jepang. Karya-karya mereka juga besar dan sukses. Ya, kolaborasi ini bisa kita katakan sebagai tim impian yang mampu menyajikan sebuah game idaman. Namun, Chrono Trigger bukan hanya soal siapa yang menggarapnya. Meski kolaborasi tiga legenda ini menjadi daya tarik utama, kualitas game ini jauh melampaui ekspektasi dari sekadar “nama besar.” Maka dari itu, mari kita telusuri lebih jauh, apa saja yang membuat Chrono Trigger layak dikenang sebagai salah satu RPG terbaik sepanjang masa?
Konsep Game Revolusioner yang Digarap Oleh Nama-Nama Besar
Kala itu, Squaresoft sedang melonjak popularitasnya berkat kesuksesan Final Fantasy. Namun, Hironobu Sakaguchi, sang pimpinan proyek Final Fantasy, ingin membuat sebuah game RPG yang mengusung tema yang jarang dieksplorasi di saat itu, yakni perjalanan waktu dan dunia paralel. Untuk merealisasikan ide ambisiusnya ini, Sakaguchi ingin ada nama besar lain yang ikut bergabung dalam proyek ini, di antaranya Akira Toriyama dan Yuji Horii. Sebelumnya, Toriyama dan Horii pernah bekerja sama dalam proyek bernama Dragon Quest.
Di balik tiga nama besar itu, ternyata ada talenta lain yang membuat cerita Chrono Trigger semakin seru untuk diikuti. Nama tersebut adalah Masato Kato yang setelah proyek ini ia juga menulis cerita untuk Xenogears dan Chrono Cross. Sementara untuk musik, tim mempercayakan kepada Nobuo Uematsu dan Yasunori Mitsuda yang sudah memiliki pengalaman dalam membuat musik latar untuk Final Fantasy.
Di sini Toriyama juga tidak sendiri dalam mengonsep arahan artistik. Ia dibantu oleh Tetsuya Takahashi, Tetsuya Nomura, Yasuyuki Honne, dan Yusuke Naora. Keterlibatan nama-nama tersebut dalam membangun dunia di Chrono Trigger, membuat game ini memiliki dunia yang begitu indah.
Plot Cerita Chrono Trigger: Menyelamatkan Dunia Lewat Lintas Waktu
Berlatar di tahun 1000 Masehi, kisah ini bermula dari seorang remaja bernama Crono yang secara tak sengaja terseret ke dalam misi penyelamatan lintas waktu. Semua bermula di sebuah festival bernama Millennial Fair, tempat ia bertemu dengan Marle, seorang gadis misterius. Pertemuan itu memicu serangkaian peristiwa setelah Marle tersedot ke masa lalu akibat eksperimen teleportasi yang dilakukan oleh Lucca, sahabat Crono yang juga seorang ilmuwan brilian.
Upaya untuk menyelamatkan Marle segera berubah menjadi petualangan besar saat Crono dan kawan-kawannya menyadari keberadaan Lavos, entitas destruktif yang diprediksi akan menghancurkan dunia pada tahun 1999 A.D. Berbekal tekad dan teknologi yang memungkinkan perjalanan antar waktu, ketiganya memulai misi besar, yaitu menjelajahi berbagai era sejarah demi menggagalkan kehancuran yang sudah ditakdirkan.
Plot Chrono Trigger dibagi ke dalam beberapa era, di antaranya:
- 
Prasejarah (65.000.000 B.C.) 
 Di masa ini, peradaban manusia hidup berdampingan dengan dinosaurus. Pemain bertemu Ayla, pemimpin sebuah suku di era purba tersebut. Dari era ini pula, terungkap bahwa Lavos bukan ancaman baru, melainkan entitas purba yang telah lama bersembunyi di dalam planet.
- 
Abad Pertengahan (600 A.D.) 
 Era ini merupakan merupakan penggambaran era medieval di Chrono Trigger, di mana era ini ramai akan sihir dan kerajaan. Crono bersekutu dengan Frog, seorang ksatria yang dikutuk menjadi katak akibat dendam masa lalu. Di era ini, Crono berkonflik dengan penyihir misterius bernama Magus.
- 
Zaman Kontemporer (1000 A.D.) 
 Merupakan titik awal kisah, tempat Crono tinggal. Era ini berfungsi sebagai latar normal sebelum adanya serangkaian peristiwa dari era yang berbeda.
- 
Masa Depan (2300 A.D.) 
 Di era ini, Crono melihat distopia, di mana kehancuran dunia digambarkan dengan residu dari teknologi masa lalu yang telah rusak dan juga keterbatasan sumber daya. Di masa ini, Crono bertemu dengan sosok robot yang memiliki sifat penyayang bernama Robo.
- 
Zaman Kuno (12.000 B.C.) 
 Era ini didominasi dengan kekuatan sihir. Masyarakat pun terbagi atas kasta-kasta, di mana adanya jurang yang sangat jauh antara kelas atas dan kelas bawah. Sosok bagaimana Lavos berkuasa makin tampak di era ini.
- 
Zaman Akhir Waktu (End of Time) 
 Sebuah dimensi luar waktu tempat para karakter berkumpul dan berpindah antar era. Tempat ini menjadi pusat perencanaan dan refleksi terhadap konsekuensi dari setiap perjalanan waktu.
- 
Tahun Kiamat (1999 A.D.) 
 Titik kehancuran dunia akibat munculnya Lavos. Meski bukan era yang dieksplorasi penuh, tahun ini menjadi acuan utama bagi seluruh perjalanan dan sebuah masa depan yang harus dicegah.
Menariknya, dalam Chrono Trigger, setiap era di atas saling berkaitan dan memberikan pengaruh terhadap satu sama lain.
Karakter-Karakter Dalam Chrono Trigger
Setiap karakter dalam Chrono Trigger memiliki peran, cerita, serta motivasi pribadi yang memberikan kedalaman pada keseluruhan narasi. Berikut adalah karakter utama yang menemani Crono dalam petualangan lintas waktu:
1. Crono
- Deskripsi: Crono adalah protagonis utama, seorang pemuda dari desa kecil di Guardia yang memiliki rambut merah. Pada dasarnya, Crono adalah protagonis generik dengan sifat kepahlawanan, sehingga digambarkan sebagai sosok pemberani yang rela menempatkan nyawanya dalam bahaya demi teman-temannya.
- Kemampuan: Crono adalah ahli dalam serangan pedang dan memiliki keterampilan sihir elemen petir, menjadikannya karakter yang kuat dalam pertarungan.
2. Marle (Nadia)
- Deskripsi: Marle, yang sebenarnya bernama asli Nadia, adalah seorang putri kerajaan Guardia yang merasa tertekan dengan kehidupannya yang penuh aturan. Sifatnya yang ceria dan pemberontak membuatnya mudah bergaul dengan orang-orang, tetapi statusnya sebagai bangsawan sering kali membuatnya merasa terisolasi.
- Kemampuan: Marle menggunakan busur dan anak panah, serta memiliki kemampuan sihir elemen es, yang memberikan keseimbangan dalam tim sebagai penyembuh dan penyerang jarak jauh.
3. Lucca
- Deskripsi: Lucca adalah sahabat kecil Crono dan seorang penemu jenius dengan rasa penasaran yang besar. Sebagai anak dari seorang ilmuwan, Lucca menunjukkan kecerdasan luar biasa dan kemampuan untuk menciptakan berbagai alat mekanis.
- Kemampuan: Lucca ahli dalam serangan menggunakan pistol dan granat serta menguasai sihir elemen api, membuatnya andal dalam serangan jarak jauh.
4. Frog (Glenn)
- Deskripsi: Frog, yang bernama asli Glenn, adalah seorang ksatria dari era abad pertengahan yang dikutuk menjadi katak oleh penyihir jahat, Magus. Meskipun penampilannya berubah, Frog tetap mempertahankan kehormatan dan keberanian seorang ksatria sejati.
- Kemampuan: Frog adalah ahli pedang yang juga memiliki kemampuan sihir elemen air. Selain menjadi pejuang yang kuat, ia juga memiliki kemampuan menyembuhkan yang berguna dalam combat.
5. Robo (R66-Y)
- Deskripsi: Robo, atau R66-Y, adalah robot dari era masa depan yang rusak dan diperbaiki oleh Lucca. Meskipun diciptakan untuk mematuhi program, Robo berjuang untuk memahami emosi dan hubungan manusia.
- Kemampuan: Robo memiliki kekuatan fisik yang luar biasa dan kemampuan serangan berbasis teknologi. Tidak seperti karakter lain, Robo tidak memiliki elemen sihir, tetapi ia tetap memiliki serangan dan kemampuan healing.
6. Ayla
- Deskripsi: Ayla adalah pemimpin suku prasejarah yang berani dan kuat. Kehadirannya yang penuh percaya diri, dibalut dengan kekuatan fisik luar biasa, menjadikan Ayla karakter yang menonjol, terutama dengan kepribadiannya yang blak-blakan dan karismatik.
- Kemampuan: Ayla tidak memiliki sihir, tetapi memiliki kemampuan fisik yang sangat kuat dan dapat menggunakan berbagai teknik serangan yang mengandalkan kekuatan murni, seperti teknik serangan ganda dengan serangan fisik murni.
7. Magus (Janus)
- Deskripsi: Magus adalah antagonis yang berubah menjadi sekutu potensial bagi tim. Seorang penyihir kuat dari abad pertengahan, Magus awalnya terlihat sebagai karakter jahat yang bertanggung jawab atas penderitaan Frog dan dunia. Namun, seiring dengan cerita yang terungkap, terungkap bahwa Magus, yang bernama asli Janus, adalah anak yang kehilangan keluarganya di masa kecil akibat Lavos, yang membentuk motivasinya untuk membalas dendam.
- Kemampuan: Magus adalah penyihir yang memiliki kemampuan dalam berbagai elemen: es, api, dan petir, menjadikannya karakter yang sangat kuat dalam pertempuran.
Combat System yang Canggih
Jika dilihat dari sekelebat mata, combat system Chrono Trigger tidak berbeda jauh dari Final Fantasy, yakni dengan menggunakan Active Battle System (ATB). Namun, ada satu hal yang membedakan game RPG satu ini dengan saudaranya tersebut: serangan combo. Jadi, serangan karakter tidak hanya sekali gerakan saja, namun juga beberapa kali. Serangan pada combat system Chrono Trigger juga terbagi atas tiga, di antaranya Tech, Dual Tech, dan Triple Tech.
Selain itu, game RPG ini juga didukung oleh konsep “No Random Encounters,” di mana pemain dapat melihat musuh di peta dan memilih apakah mereka ingin melawannya atau tidak. Tanpa fitur Random Encounters seperti kebanyakan RPG pada masa itu, memungkinkan pemain untuk merencanakan strategi dengan lebih baik dan menghindari combat yang dirasa tidak diperlukan.
Komposisi Musik yang Dibuat Oleh Dua Maestro Besar di Industri Game
Musik di Chrono Trigger digarap oleh dua orang maestro yang sudah dikenal di industri game, Yasunori Mitsuda dan Nobuo Uematsu. Mitsuda ingin menciptakan musik yang emosional dan benar-benar menggambarkan suasana setiap era dalam game.
Saking seriusnya dalam membuat komposisi dalam game RPG satu ini, Ia bahkan sempat mengalami masalah kesehatan akibat kelelahan bekerja, hingga Uematsu, komposer veteran Final Fantasy, membantu menyelesaikan beberapa lagu. Alhasil, berkat ditulis oleh komposer hebat, scoring musik Chrono Trigger bukan hanya sekadar pengiring, tetapi menjadi elemen penting dalam membangun atmosfer cerita.
Ending yang Beragam: Nilai Replayability yang Tinggi
Chrono Trigger menawarkan 13 ending berbeda yang mendorong kita untuk bermain ulang dan menemukan berbagai variasi cerita. Ending yang diperoleh bisa sangat bervariasi, tergantung pada keputusan yang diambil sepanjang permainan dan kapan Lavos dikalahkan.
Misalnya, jika Lavos dikalahkan di awal permainan, endingnya akan sangat berbeda dibandingkan dengan ending yang dicapai setelah seluruh alur cerita diselesaikan. Variasi ending ini menunjukkan komitmen tim pengembang untuk memberikan pengalaman personal bagi setiap pemain.
Warisannya Hingga Kini
Setelah rilisnya di tahun 1995, Chrono Trigger mendapat banyak pujian dari kritikus dan pemain karena ceritanya yang unik, gameplay yang fun, dan musik yang indah. Kesuksesan Chrono Trigger menjadi pelopor bagi banyak RPG yang mengadopsi konsep waktu, ending multiple, serta karakter-karakter yang saling berinteraksi dan membentuk cerita. Untuk mengenali game ini ke generasi baru, Square Enix, pada tahun 2008, merilis game RPG ini untuk Nintendo DS. Kemudian, tak lama mereka merilis kembali game ini ke Steam agar gamers PC bisa memainkan game ini di PC mereka.
Game ini juga menjadi inspirasi bagi banyak judul RPG lain seperti Radiant Historia dan Persona. Dalam forum ResetEra, penggemar RPG masih sering menyebut Chrono Trigger sebagai “masterpiece” yang menginspirasi genre RPG secara menyeluhur. Para gamer masih berharap adanya remake (entah itu 2D HD remake atau full 3D) atau sekuel yang mampu menyamai kualitas game ini.

 
		