Proyek buatan penggemar untuk menghidupkan kembali The Crew kembali menarik perhatian. The Crew Unlimited, emulator server gratis yang baru saja dirilis, memungkinkan pemain mengakses game balap besutan Ubisoft itu meski server resminya telah ditutup sejak tahun lalu. Namun, pengembang menegaskan mereka tidak akan bertanggung jawab jika pemain menggunakan salinan bajakan.
Ubisoft pertama kali merilis The Crew pada 2014. Game ini hanya bisa dimainkan secara online, sehingga ketika server ditutup pada 2023, seluruh konten ikut terkunci dan tak lagi dapat diakses. Kondisi tersebut mendorong komunitas membuat alternatif.
The Crew Unlimited memungkinkan dua opsi: bermain offline lewat server lokal, atau kembali online melalui server publik yang disediakan tim pengembang. Mekanismenya sederhana: pemain menggunakan instalasi asli The Crew beserta data simpanannya, lalu mengaplikasikan patch agar terkoneksi ke server tiruan alih-alih server Ubisoft yang sudah nonaktif.
Untuk menghindari masalah hukum, tim pengembang mensyaratkan setiap pemain menyediakan salinan asli game tersebut. Mereka tidak berhak mendistribusikan ulang produk milik Ubisoft. Artinya, hanya pemilik The Crew di Steam yang masih bisa mengunduh ulang. Bagi yang tak sempat membeli sebelum game ditarik, opsi legal sudah tertutup.
Situasi ini membuat sebagian orang beralih ke salinan bajakan. Namun, lewat Discord resmi proyek, pengembang utama bernama Whammy menegaskan tim tidak akan melayani keluhan dari mereka yang menggunakan versi ilegal.
“Banyak dari kalian yang memakai file rusak atau korup dari sumber tak jelas. Kalau begitu, kami tidak bertanggung jawab apakah game kalian bisa berjalan atau tidak. Pemilik salinan resmi di Steam sejauh ini justru paling sedikit menghadapi masalah,” tulis Whammy.
Ia juga mengingatkan agar pemain tidak menuntut dukungan teknis penuh waktu. “Ada yang mengira kami bisa memberi bantuan 24/7 hanya untuk mereka. Saya tak ingin berkata kasar dalam pengumuman, tapi harap dimengerti,” tambahnya.
Di sisi lain, The Crew masih menjadi objek gugatan hukum. Tahun lalu, sekelompok pemain mengajukan class-action lawsuit terhadap Ubisoft di California. Mereka menilai penutupan server merugikan pembeli karena kode aktivasi yang diberikan berlaku hingga 2099, yang seolah menjanjikan akses jangka panjang.
Para penggugat juga berpendapat sistem mata uang dalam The Crew memenuhi kriteria hukum sebagai kartu hadiah, dan menurut aturan di California, kartu hadiah tidak boleh kedaluwarsa. Ubisoft membantah klaim tersebut. Menurut mereka, pembelian video game tidak otomatis memberi hak kepemilikan penuh atas produk, melainkan hanya akses terbatas sesuai kebijakan penerbit.