Setelah penundaan perilisan Football Manager 25, Sports Interactive (SI) kini berusaha menebus ekspektasi penggemar lewat Football Manager 26 (FM26). Seri terbaru ini disebut sebagai langkah besar berikutnya bagi game simulasi manajemen sepak bola yang sudah lebih dari dua dekade menemani para penggemar olahraga tersebut.
Sejumlah pembaruan besar telah diperkenalkan, mulai dari engine pertandingan baru, sistem taktik yang lebih fleksibel, antarmuka pengguna yang sepenuhnya didesain ulang, hingga debut sepak bola wanita dalam seri utama FM.
Namun kabar paling menarik datang dari pengumuman kerja sama jangka panjang antara Sports Interactive dan FIFA. Kesepakatan ini memberi lisensi resmi kepada FM26 dan seri-seri berikutnya untuk menghadirkan berbagai turnamen internasional di bawah naungan FIFA, termasuk Piala Dunia 2026 yang akan digelar di Kanada, Meksiko, dan Amerika Serikat.
Dengan adanya lisensi ini, Football Manager 26 akan menampilkan turnamen Piala Dunia lengkap dengan 48 tim peserta, seragam resmi masing-masing negara, identitas visual turnamen, hingga siaran yang menyerupai tayangan televisi. Pemain akan dapat mengambil alih posisi pelatih tim nasional dan membawa negaranya menuju kejayaan dunia. Jika Inggris benar-benar lolos, misalnya, pemain bahkan bisa mencoba melampaui pencapaian tim aslinya dan menulis sejarah baru di dunia maya.
Sports Interactive juga mengonfirmasi bahwa pembaruan konten menjelang Piala Dunia 2026 akan menghadirkan mode Manajemen Internasional versi terbaru di FM26, FM26 Console, dan FM26 Touch. Fitur ini akan memberikan pengalaman melatih tim nasional yang lebih realistis, dengan dinamika ruang ganti, sistem seleksi pemain, serta atmosfer turnamen yang dirancang lebih autentik dibanding seri sebelumnya.
Selain Piala Dunia, kerja sama dengan FIFA ini juga mencakup FIFA Women’s World Cup dan FIFA Club World Cup. Bagi FIFA, dua turnamen ini memiliki nilai strategis. Terutama Club World Cup, yang selama ini dianggap kurang bergengsi, kini tengah diupayakan menjadi ajang penting dalam kalender sepak bola internasional. Melalui kehadirannya di FM26, FIFA tampak berusaha memperkuat citra turnamen tersebut di mata publik dan penggemar sepak bola digital.
Langkah ini bukan hanya kabar baik bagi Sports Interactive, tetapi juga menjadi angin segar bagi FIFA. Sejak Electronic Arts (EA) mengakhiri kerja sama lisensi dan meluncurkan seri EA Sports FC, badan sepak bola dunia itu kesulitan menemukan mitra game yang mampu mempertahankan reputasi global mereka. Beberapa proyek yang lahir setelahnya justru mendapat respons negatif, termasuk game berbasis Roblox bertema Piala Dunia 2022 yang dinilai gagal menarik perhatian penggemar.

