Platform distribusi game digital GOG meluncurkan kampanye bertajuk FreedomToBuy.Games, sebuah inisiatif untuk meningkatkan kesadaran terhadap praktik sensor dalam industri game. Melalui kampanye ini, GOG memberikan 13 game dewasa (NSFW) secara cuma-cuma selama 48 jam.
Dalam keterangan resminya, GOG menyatakan bahwa mereka mendukung kebebasan berekspresi dan pelestarian karya kreatif. “Jika sebuah game legal dan dibuat secara bertanggung jawab, maka pemain seharusnya memiliki hak untuk memainkannya, baik hari ini maupun di masa depan,” tulis mereka.
Sebanyak 13 judul yang dibagikan secara gratis mencakup Postal 2, Agony, dan House Party. GOG menyebut langkah ini sebagai bentuk perlawanan terhadap tren penghapusan game legal karena alasan ketidaknyamanan atau tekanan eksternal.
Kampanye ini muncul di tengah meningkatnya tekanan terhadap platform distribusi game lain, seperti itch.io dan Steam. Pada Juni lalu, sejumlah kreator di itch.io melaporkan bahwa game NSFW mereka tidak lagi muncul dalam hasil pencarian. Tidak lama setelah itu, itch.io dikabarkan menghapus indeks seluruh konten dewasa dari sistem pencariannya, diduga setelah adanya tekanan dari penyedia layanan pembayaran yang sebelumnya juga menekan Steam. Platform milik Valve itu kemudian “menarik” sejumlah judul tanpa penjelasan jelas dan menerapkan aturan baru yang melarang “jenis konten dewasa tertentu”.
GOG menegaskan bahwa pelestarian game tidak bisa dilepaskan dari isu sensor. Sejak tahun lalu, mereka menjalankan Preservation Program, yang bertujuan mengarsipkan game-game lawas agar tetap dapat diakses oleh publik. Saat diluncurkan, program ini mencakup 100 judul dan terus bertambah, termasuk penambahan F.E.A.R.—game horor besutan Monolith Productions—pada Februari lalu, sebagai bentuk penghormatan setelah studio tersebut ditutup secara mendadak.
Melalui kampanye FreedomToBuy.Games, GOG mengajak publik dan pelaku industri untuk mempertanyakan praktik sensor yang dinilai membatasi pilihan pemain. Mereka menekankan bahwa penghapusan game karena tekanan moral atau bisnis hari ini, hanya akan menyulitkan proses pelestarian di masa depan.

 
		