CEO Take-Two Interactive, Strauss Zelnick, memastikan BioShock 4 akan tetap diluncurkan meski proses pengembangannya berjalan lambat dan penuh hambatan. “Game ini akan keluar, itu bisa saya katakan dengan sepenuh hati,” ujarnya kepada IGN, menepis spekulasi pembatalan.
Pernyataan itu disampaikan di tengah laporan Bloomberg pekan lalu yang memotret situasi kurang menggembirakan di internal pengembangan. Menurut laporan tersebut, tinjauan terbaru BioShock 4 gagal memenuhi ekspektasi. Akibatnya, kepala studio Kelley Gilmore dicopot, direktur kreatif Hogarth de la Plante dialihkan ke divisi penerbitan, dan sejumlah bagian game direncanakan mengalami perombakan.
Zelnick mengakui ada pasang surut dalam prosesnya. Ia menyebut Cloud Chamber—studio pengembang saat ini—membawa beban berat untuk mempertahankan identitas BioShock sembari mendorong warisan besar Ken Levine menuju level baru. “Kami ingin setia pada DNA BioShock, tapi juga menghadirkan lompatan besar. Itu bukan proses yang mulus, tapi kami siap menghadapinya,” katanya.
Baginya, waktu yang lebih lama bukanlah masalah jika hasil akhirnya sepadan. Ia menilai standar industri, terutama untuk game AAA, semakin tinggi karena konsumen kini lebih kritis. “Konsumen tidak oke dengan yang hanya oke. Bagus sekarang sama saja dengan buruk, dan hebat adalah standar baru. Misi kami adalah membuat segalanya luar biasa,” ujarnya.
Sejak pertama kali diumumkan enam tahun lalu, BioShock 4 belum juga mendapat jadwal rilis resmi. Namun, Zelnick menegaskan bahwa Take-Two akan selalu memprioritaskan kualitas ketimbang kuantitas. “Kami selalu memilih membuat hiburan terbaik, bukan sekadar terbanyak,” tandasnya.