Persaingan antara Battlefield dan Call of Duty kembali memanas. Mantan Presiden Blizzard, Mike Ybarra, menilai bahwa kesuksesan Battlefield 6 dapat memaksa Call of Duty (CoD) untuk meningkatkan kualitas dan berhenti “malas” dalam pengembangan game.
Pernyataan itu disampaikan Ybarra melalui akun Twitter (X)-nya, Rabu (…). “Battlefield akan menginjak CoD tahun ini,” tulisnya. Menurutnya, jika Battlefield 6 benar-benar berhasil menarik pemain, CoD tidak akan punya pilihan selain memperbaiki kualitas agar tetap kompetitif.
Pernyataan ini muncul di tengah euforia open beta Battlefield 6 yang berlangsung pekan ini. Lebih dari 250 ribu pemain tercatat mencoba versi uji coba tersebut. Sementara itu, Battlefield 6 belum memiliki tanggal rilis resmi, begitu pula Call of Duty: Black Ops 7.
Kompetisi yang Sehat
Ybarra menekankan bahwa kompetisi antar dua seri first-person shooter (FPS) besar ini akan menguntungkan pemain. “Kemenangan sebenarnya di sini adalah CoD tidak akan malas lagi, dan kita semua akan mendapatkan game FPS yang lebih baik karenanya,” ujarnya.
Ia memprediksi kedua game ini akan bersaing ketat memperebutkan gelar FPS terbaik tahun 2025, terutama menjelang akhir tahun. Namun, Ybarra percaya Battlefield 6 memiliki peluang lebih besar untuk unggul.
Tekanan Pasar dan Pilihan Pemain
Harga game yang semakin mahal membuat pemain kemungkinan besar harus memilih salah satu judul ketimbang membeli keduanya. Siapa pun yang kalah dalam penjualan akan dituntut untuk melakukan perombakan besar dalam siklus pengembangan berikutnya.
Bagi pemain yang ingin mengetahui perkembangan Battlefield 6, sejumlah media telah merilis pratinjau yang membedah perubahan dan sistem baru di dalamnya. Salah satu pembaruan terbesar adalah perombakan sistem kelas yang kini lebih terstruktur dibanding seri sebelumnya.
Menjelang peluncuran resminya, pemain PC disarankan memeriksa spesifikasi minimum yang dibutuhkan Battlefield 6 untuk memastikan pengalaman bermain yang lancar.