Sudah lima tahun sejak pertama kali diumumkan, namun Prince of Persia: The Sands of Time Remake belum juga menunjukkan tanda-tanda kemunculan. Dalam keterangan terbarunya, Ubisoft kembali menegaskan bahwa proyek tersebut masih dalam proses pengembangan yang mendalam. Sembari menunggu, perusahaan game asal Prancis itu menyarankan penggemar untuk menjajal The Rogue Prince of Persia, spin-off terbaru dari seri yang sama.
Remake Sands of Time pertama kali diperkenalkan pada 2020 dengan rencana rilis pada tahun berikutnya. Namun, perjalanan proyek ini tak berjalan mulus. Setelah dikembangkan oleh Ubisoft Pune dan Mumbai, proyek ini mengalami reboot total dan kini dikembangkan ulang oleh tim utama Ubisoft di Montreal.
Tak adanya penampakan proyek ini di ajang-ajang besar bulan Juni seperti PlayStation State of Play, Xbox Games Showcase, dan Summer Game Fest memunculkan pertanyaan soal keberlanjutan pengembangannya. Ubisoft akhirnya buka suara melalui media sosial resmi Prince of Persia dan menyebut bahwa remake Sands of Time kini telah masuk fase “deep in development.”
“Ya, kami masih mengerjakannya secara intens — menjelajah, membangun, dan memastikan setiap butir pasir bergerak dengan tujuan,” tulis mereka. Ubisoft juga menekankan bahwa tim pengembang bekerja dengan penuh dedikasi dan cinta, meski belum mengungkap detail atau cuplikan baru.
Di tengah ketidakpastian ini, Ubisoft mendorong penggemar untuk memainkan The Rogue Prince of Persia yang dikembangkan oleh Evil Empire, studio di balik Dead Cells. Game tersebut saat ini masih dalam tahap akses awal dan dijadwalkan rilis penuh pada Agustus 2025.
“Selagi proyek remake berlangsung di balik layar, ada petualangan lain yang sudah bisa kamu nikmati: The Rogue Prince of Persia — cepat, bergaya, dan dikembangkan dengan dedikasi yang sama,” tulis Ubisoft.
Selain dua judul tersebut, Ubisoft juga merilis Prince of Persia: The Lost Crown awal tahun ini. Meski mendapat pujian dari kalangan kritikus dan pengulas, performa penjualannya dianggap gagal. Akibatnya, tim pengembang game tersebut dibubarkan dan dialihkan ke divisi lain, membuat rencana sekuel pupus di tengah jalan.
Ubisoft sendiri tengah berada di periode tenang pasca peluncuran Assassin’s Creed Shadows pada Maret lalu. Ekspansi Claws of Awaji dijadwalkan hadir sebelum akhir 2025. Sementara itu, kelanjutan dari waralaba besar Ubisoft seperti Far Cry kemungkinan masih butuh waktu lebih lama, seiring dengan restrukturisasi internal perusahaan dan investasi €1,16 miliar dari Tencent yang dialokasikan untuk memperpanjang siklus pengembangan sejumlah game AAA mereka.
Yep, we’re still deep in the game — exploring, building, and ensuring the sands move with purpose. 🗡️⏳
This game is being crafted by a team that truly cares, and they're pouring their hearts (and a lot of coffee) into every step.
Thank you for sticking with us. 💖 pic.twitter.com/9bKjZHjmur
— Prince of Persia™ (@princeofpersia) June 16, 2025