Reboot Saints Row yang diluncurkan pada Agustus 2022 dikenal sebagai salah satu proyek paling gagal dalam sejarah Volition. Alih-alih menjadi titik balik, game itu justru mengantarkan studio pengembangnya menuju penutupan permanen. Padahal, arah pengembangan awal sempat menjanjikan sesuatu yang berbeda.
Melalui sebuah video di YouTube, kreator konten mrsaintsgodzilla21 membeberkan fakta bahwa proyek ini sejatinya dimulai pada 2019 dengan judul Saints Row Cinco. Rencana awalnya, game tersebut merupakan sekuel langsung dari Saints Row IV dengan menghadirkan kembali karakter-karakter ikonik serta memperbanyak fan service berdasarkan permintaan penggemar.
Secara tone, 20 persen konsepnya mengacu pada Saints Row: The Third dan 80 persen mengambil nuansa Saints Row 2. Tahap pengembangan kala itu sudah relatif matang: sejumlah aktor bahkan telah merekam dialog. Namun, situasi berubah drastis setelah THQ Nordic mengakuisisi Deep Silver. Penerbit menolak mentah-mentah proyek tersebut dan mewajibkan Volition memulai dari nol.
THQ Nordic juga disebut menuntut pembatasan ketat, terutama terkait bahasa kasar. Volition sempat mengajukan versi alternatif dengan membawa kembali para Saints dari seri sebelumnya, tetapi usulan itu kembali ditolak. Fitur-fitur lain—mulai dari pelindung, sistem kustomisasi kota, hingga cheat code dan New Game +—juga ikut dipangkas dari proyek akhir.
Kisah ini menegaskan bahwa nasib Saints Row bisa jadi sangat berbeda seandainya arah pengembangan awal dibiarkan berjalan sesuai rencana.

 
		