Square Enix kembali mengambil langkah besar dalam restrukturisasi perusahaan. Dua game mobile besutan mereka, Final Fantasy: Brave Exvius dan Dragon Quest of the Stars, resmi diumumkan akan berhenti beroperasi di Jepang pada 31 Oktober 2025.
Kabar ini disampaikan melalui unggahan resmi perusahaan di media sosial dan dilansir GamesIndustry.biz. Meski keduanya sama-sama dirilis pada 2015, perjalanan game tersebut di luar Jepang sudah lebih dulu terhenti. Final Fantasy: Brave Exvius ditutup tahun lalu, sementara Dragon Quest of the Stars lebih awal menutup layanan internasional pada 2021. Per 31 Oktober nanti, keduanya tidak hanya akan dihapus dari daftar (delisted), tetapi juga sudah tidak menerima transaksi pembelian dalam aplikasi.
Ada satu catatan menarik sebelum layanan benar-benar berakhir. Dragon Quest of the Stars akan sempat merayakan ulang tahun ke-10 pada 15 Oktober, sedangkan Final Fantasy: Brave Exvius menyusul seminggu kemudian, tepat pada 22 Oktober.
Penutupan dua judul ini seolah menegaskan sikap Square Enix yang tengah bersiap melakukan “reboot” besar dalam tiga tahun mendatang. Bahkan, menurut pengakuan Yoji Fujito, direktur Final Fantasy XI, game online berusia 23 tahun itu sempat masuk daftar kandidat yang akan ditutup tahun lalu. Namun, jumlah pemain yang masih tinggi membuatnya bertahan.
Nasib serupa tidak dialami game Outriders. Studio pengembang People Can Fly kabarnya sempat merancang sekuel, Outriders 2. Sayangnya, rencana tersebut digagalkan oleh Square Enix sebagai penerbit. Setelah itu, People Can Fly terkena gelombang PHK, dan Outriders 2 disebut sebagai salah satu dari dua proyek yang dibatalkan.
Meski sejumlah judul senior berakhir, Square Enix belum sepenuhnya meninggalkan lini game baru. Perusahaan tengah menyiapkan The Adventures of Elliot: The Millennium Tales, sebuah action-RPG bergaya HD-2D. Game tersebut dijadwalkan rilis pada 2026 untuk Switch 2, Xbox Series X|S, dan PC.

