Kemunculan PS2 adalah kesempatan bagi banyak developer, salah satunya Konami untuk membuat kelanjutan seri Suikoden, yakni Suikoden 3 yang secara presentasi visual memiliki perubahan yang jauh lebih signifikan. Lonjakan teknologi yang dimiliki oleh PS2 memungkinkan hal-hal yang diidamkan oleh para gamers bisa terealisasikan. Kami, di waktu itu, sebagai gamers yang sangat terpukau dengan game-game PS2 yang memiliki kualitas grafis yang jauh lebih baik, di mana jumlah poligon berkali-kali lipat, menunggu kehadiran Suikoden dengan format 3D.
Seperti halnya keinginan dari para gamers dan developer selaras satu sama lain, akhirnya Yoshitaka Murayama, Keiichi Isobe, dan timnya menghadirkan seri pertama Suikoden dengan visual 3D. Sebagai penggemar Suikoden kami pun gembira dengan kehadiran seri ini. Menariknya lagi, Suikoden III sendiri tetap membawa spirit dari pendahulunya, yakni dengan jumlah karakter sebanyak 108 karakter dan juga mekanisme combat yang beragam.
Alhasil, banyak seri yang sebelumnya laris di PS1, dilanjutkan kembali di konsol generasi selanjutnya dengan kualitas grafis 3D dengan jumlah poligon yang jauh lebih banyak.
Suikoden III sendiri tetap membawa spirit dari pendahulunya, yakni dengan jumlah karakter sebanyak 108 karakter dan juga mekanisme combat yang beragam. Sebagai seri kanon ketiga, apa yang membuat Suikoden III menarik? Mari kita simak di sini!
Latar Belakang Pembuatan Suikoden 3
Kesuksesan yang ditorehkan dari dua game Suikoden sebelumnya membuat Konami Computer Entertainment Tokyo melihat kesempatan dengan melanjutkan entri ketiga Suikoden untuk konsol PlayStation generasi selanjutnya. Ternyata, proses pengembangannya tidak berjalan dengan mulus begitu saja. Konami harus menghadapi tantangan tersendiri karena mereka ingin menghadirkan presentasi yang berbeda dari pendahulu-pendahulunya, sambil mempertahankan esensi yang membuat seri Suikoden begitu populer di kalangan penggemar RPG. Alhasil, proses penggarapan seri ketiga game RPG satu ini memakan waktu beberapa tahun.
Pengembangan Suikoden III kembali dipimpin oleh Yoshitaka Murayama. Sebagai salah satu otak di balik kesuksesan seri Suikoden, Murayama memiliki visi yang jelas untuk Suikoden III bahwa dalam game yang mereka hadirkan di konsol dengan teknologi baru, mereka akan menyuguhkan beberapa elemen berbeda, di antaranya grafis dan juga elemen yang terkait dengan gameplay
Tema cerita Suikoden III kembali mengambil inspirasi oleh novel klasik Water Margin (Shui Hu Zhuan), yang bercerita tentang pemberontakan terhadap kekuasaan yang korup. Namun, dalam Suikoden 3, cerita menjadi lebih kompleks dengan narasi yang berfokus pada perang antar-bangsa dan pengaruh kekuatan magis yang tersebar di seluruh dunia game ini.
Menariknya lagi, aspek yang cukup mencolok dari Suikoden 3 adalah perspektif berbeda berdasarkan karakter yang dipilih, di mana pemain dapat menjalani alur cerita dari sudut pandang tiga karakter utama: Hugo, Chris, dan Geddoe. Konsep “Trinity Sight System” ini memberikan dimensi baru pada cerita dan memungkinkan pemain melihat peristiwa yang sama dari perspektif yang berbeda-beda.
Mekanisme Gameplay Suikoden 3: Strategi dan Keberagaman Perspektif
Seperti yang dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa di Suikoden 3 ini menghadirkan sebuah fitur yang membuat game ini secara radikal berbeda, yakni Trinity Sight System. Lantas, apakah sebenarnya Trinity Sight System? Fitur ini merupakan salah satu inovasi besar dalam seri Suikoden, di mana pemain bisa melihat dari tiga perspektif karakter utama yang berbeda. Cerita terbagi menjadi tiga “Chapter” yang berbeda dan berdasarkan dari sudut pandang karakter utama: Hugo, Chris Lightfellow, dan Geddoe. Ketiga karakter tersebut juga memiliki latar belakang yang berbeda, yakni:
- Hugo: Seorang pemuda dari desa Karaya yang terletak di daerah Grasslands. Setelah desanya diserang oleh pasukan Zexen, ia memiliki dendam terhadap pasukan Zexen lantaran desanya diserang oleh pasukan tersebut. Dendam tersebut membawa Hugo menemukan jati dirinya bahwa di dalam dirinya terdapat kekuatan Rune yang hebat. Tak hanya itu juga, di perjalanan ia juga akan bertemu dengan kedua protagonis lainnya.
- Chris Lightfellow: Seorang kapten tentara Zexen—pasukan elit terkenal di dunia Suikoden. Chris adalah sososk yang tangguh dan bertanggung jawab atas keamanan wilayah perbatasan. Dia memiliki kepribadian yang dingin dan tegas. Meski terlihat dingin, Chris harus bergulat dengan keputusan moral yang sulit dan intrik politik di sekitarnya.
- Geddoe: Seorang pedang tentara bayaran yang memiliki masa lalu yang misterius. Dia dipilih oleh “True Rune of the Beginning” dan dikirim untuk mengumpulkan informasi di wilayah konflik antara Zexen dan Grasslands. Geddoe adalah sosok yang sangat stoik dan penuh taktik.
Combat System Suikoden 3
Suikoden III masih membawa combat system game sebelumnya, di mana di dalam pertarungan pemain akan membawa karakter maksimal 6 orang di dalam arena combat. Namun, meski nampak mirip dengan sistem sebelumnya, ada beberapa elemen baru yang dihadirkan di seri ketiga Suikoden ini. Di antaranya:
- Team-Based Battles: anggota party akan dibagi lagi menjadi tiga dari enam karakter yang masuk ke arena combat. Kemudian command yang diberikan dipasangkan berdasarkan kelompok yang dibagi tersebut, bukan per-karakter.
- Continuous Field: tampaknya Murayama ingin memaksimalkan potensi yang ada di PlayStation 2 di mana karakter yang ada di dalam battle arena lebih dinamis, alih-alih berbaris statis seperti game sebelumnya. Jadi, hal ini dapat memengaruhi strategi yang akan kita lakukan selama pertarungan berlangsung.
- Area-Based Rune Magic: ya, runes masih esensial di sini. Namun, konsep continuous field membuat konsep rune diintepretasikan dengan mengataptasi mechanics baru, sehingga area sangat berpengaruh besar dalam menggunakan magic.
Sistem Duel dan War Battles tetap dipertahankan di game ini, agar ciri khas Suikoden tetap terjaga. War Battles di Suikoden III cukup berbeda, di mana dihubungkan dengan peta vertex.
Kesimpulan
Pembaharuan yang dialami oleh Suikoden III ternyata tidak selalu mendapatkan respons positif dari penggemar Suikoden. Bagi penggemar lama yang cukup puritan, formula baru yang diterapkan di entri ketiganya ini tidak begitu menarik. Apalagi ditambah dengan konsep tiga karakter protagonis berbeda. Namun, di balik semua itu, penggemar yang menerima dengan senang hati seri ketiganya ini justru sangat gembira dengan Suikoden III. Bagi mereka storytelling multiperspektif ini sangatlah menarik, di tambah adanya chapter Thomas.
Walaupun menyuguhkan sebuah fitur yang sangat baru, ternyata seri ketiga dari game yang terinspirasi dari novel dari negeri Tiongkok ini tetap layak untuk dicoba. Apabila kamu belum pernah mencobanya, mungkin kamu bisa memainkannya sekarang.

 
		