Microsoft melalui divisi gaming-nya, Xbox, mengumumkan pembatalan proyek reboot Perfect Dark sekaligus penutupan studio pengembangnya, The Initiative. Langkah ini merupakan bagian dari restrukturisasi besar-besaran yang dilakukan Microsoft di tengah lanskap industri game yang sedang menghadapi badai dan tantangan besar.
Matt Booty, kepala Xbox Game Studios, dalam pernyataan resminya mengatakan bahwa keputusan ini merupakan bagian dari penyesuaian strategi dan pengalihan sumber daya untuk mendukung kesuksesan tim-tim internal di masa depan.
“Keputusan ini tidak diambil dengan mudah. Setiap proyek dan tim membawa serta bertahun-tahun dedikasi, imajinasi, dan kerja keras,” tulis Booty dalam email internal kepada para karyawan, dikutip dari Windows Central.
The Initiative sendiri adalah studio game yang berbasis di Santa Monica, California, dan didirikan pada 2018 oleh mantan petinggi Crystal Dynamics, Darrell Gallagher. Perfect Dark digadang-gadang menjadi debut perdana studio ini, namun pengembangannya diwarnai berbagai masalah, termasuk gelombang besar pengunduran diri staf senior sepanjang 2021 hingga 2022.
Selain Perfect Dark, Microsoft juga secara resmi membatalkan proyek Everwild, game eksperimental dari Rare yang sempat menarik perhatian publik meski belum memiliki tanggal rilis pasti. Proyek-proyek lain yang belum diumumkan pun turut dihentikan sebagai bagian dari langkah efisiensi ini.
Microsoft juga memastikan akan memberikan dukungan transisi bagi karyawan terdampak, termasuk pesangon dan bantuan penempatan kerja di unit lain, bila memungkinkan.
“Strategi portofolio kami tetap sama: menghadirkan game yang menggugah minat pemain, memperkuat waralaba utama, serta menciptakan dunia dan karakter baru,” kata Booty. Ia menyebut saat ini lebih dari 40 proyek game masih aktif dikembangkan di bawah payung Xbox Game Studios.
Pengumuman ini datang seiring dengan gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) yang lebih luas di tubuh Microsoft. Sekitar 4 persen dari total karyawan perusahaan, atau sekitar 9.100 orang di berbagai divisi termasuk game, disebutkan akan terdampak.
Phil Spencer, kepala divisi gaming Microsoft, menyebut PHK ini bertujuan untuk menyederhanakan struktur organisasi dan meningkatkan efisiensi.
“Kami mengurangi atau menghentikan pekerjaan di beberapa area bisnis, mengikuti arahan Microsoft untuk memangkas lapisan manajerial demi meningkatkan kelincahan dan efektivitas,” kata Spencer dalam pesan internal yang ditujukan kepada seluruh staf.
Langkah ini menambah daftar panjang restrukturisasi di industri game global yang terus menghadapi tekanan dari sisi ekonomi, perubahan teknologi, dan ekspektasi pasar yang semakin tinggi terhadap kualitas dan kecepatan produksi game.