Yoko Taro, penulis sekaligus sutradara Nier Automata, mengaku bahwa proses pembuatan game ini dimulai tanpa arah yang jelas. Alih-alih mengikuti formula sukses karya sebelumnya, Nier Replicant, Taro justru menargetkan untuk membuat sesuatu yang lebih membingungkan, bahkan untuk dirinya sendiri. Hasilnya, Nier Automata dikenal dengan 26 ending dan alur cerita yang penuh tikungan tak terduga.
Dalam wawancara dengan Archipel, Taro menjelaskan bahwa setiap proyek baru selalu dimulai dari “titik awal yang berbeda.” Ia mencontohkan karya sebelumnya, yakani Drakengard yang menampilkan cerita gelap dan penuh kekerasan, sementara Nier Replicant lebih menekankan tema kesedihan. Untuk Automata, Taro ingin menghadirkan sesuatu yang benar-benar berbeda, namun ia sendiri awalnya tidak yakin apa bentuknya. “Belum ada konsep yang benar-benar pasti saat itu. Saya sudah memiliki cerita yang membangkitkan emosi lewat Replicant,” ujarnya.
Ide besar Automata muncul dari karakter Simone, sebuah robot perempuan raksasa yang bernyanyi di atas panggung. Berbeda dengan Replicant, di mana pemain memahami motivasi karakter saat bertarung, Simone menampilkan perilaku yang sulit dipahami dan sulit memunculkan empati. “Dia mendedikasikan dirinya pada seorang pria sambil berpakaian dengan mayat. Sifat ini membuat pemain sulit mengidentifikasi diri dengan karakternya,” kata Taro. Konsep ini sengaja dibuat untuk menghadirkan cerita yang bahkan dirinya sendiri akan kesulitan memahaminya.
Selain menciptakan alur yang membingungkan, Taro juga memiliki metode unik dalam proses penulisan. Ia memulai dengan “menunjukkan kemajuan cepat” kepada produser, lalu secara bertahap melambat. Menurut Taro, taktik ini efektif untuk menghindari dampak dari penundaan.
Taro juga mengamati perubahan dalam industri game. Ia menilai bahwa kini ada lebih sedikit “orang aneh” yang membuat game, meski ia belum yakin apakah ini fenomena yang terjadi secara global.
Dengan pendekatan yang tidak konvensional, Taro berhasil menciptakan Nier Automata sebagai game yang tidak hanya inovatif, tetapi juga menantang pemahaman pemain di mana membuktikan bahwa terkadang, membingungkan diri sendiri adalah awal dari kreativitas yang besar.