Laporan keuangan terbaru Konami menunjukkan lonjakan signifikan. Selama sembilan bulan yang berakhir pada 31 Desember 2024, perusahaan membukukan pendapatan ¥310,8 miliar atau naik 22 persen dari tahun sebelumnya. Laba bersih pun melesat 38 persen menjadi ¥87,1 miliar. Mengikuti tren positif ini, proyeksi pendapatan tahun fiskal direvisi dari ¥380 miliar menjadi ¥412 miliar, setara US$2,6 miliar.
Kenaikan ini tak lepas dari dua mesin utama: seri sepak bola eFootball yang kembali membaik, dan Momotaro Dentetsu—franchise board game ala Monopoly yang melegenda di Jepang. Diluncurkan pertama kali pada Desember 1988, seri ini telah terjual 18,9 juta kopi, hampir dua kali lipat dibanding waralaba horor Silent Hill yang mencatat 11,7 juta kopi sejak 1999.
Edisi terbaru Momotaro Dentetsu akan menjadi entri ke-25 di seri utamanya, belum termasuk banyak spin-off untuk perangkat mobile. Konsepnya sederhana namun adiktif: pemain berkeliling Jepang dengan kereta, kapal, dan pesawat, mengumpulkan properti, sambil berusaha menghindari “Dewa Kemiskinan.”
Menurut GameBiz, performa saham Konami terus menanjak hingga mencetak rekor harian sejak tercatat di bursa. Tren serupa dialami para raksasa penerbit game Jepang lain seperti Nintendo, Bandai Namco, Sega Sammy, Square Enix, Capcom, dan Koei Tecmo. Sebaliknya, saham Sony justru melemah di tengah euforia industri.